Libur Imlek, Dirjen Bimas Hindu Napak Tilas Jalur Tua Pura Sad Kahyangan Luhur Lempuyang

Dirjen Bimas Hindu bersama seluruh Peserta Napak Tilas

Karangasem - Cuti bersama Tahun Baru Imlek dimanfaatkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si.  untuk melakukan Tirta Yatra ke sejumlah pura di Kabupaten Karangasem Bali pada Minggu (22/01/2023) Pagi.

Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar Kenusut di Kecamatan Karangasem menjadi tujuan pertama Tirta Yatra.

Kedatangan Dirjen Bimas Hindu di Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar Kenusut di sambut oleh Wakil Bupati Karangasem Dr. I Wayan Artha Dipa, S.H.,M.H, Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangasem Drs. I Wayan Lipur, M.Si. Kasi urusan Agama Hindu I Ketut Wirata, S.Pd. M.Si. Penyuluh Agama Hindu dan umat Hindu di sekitar Pura.

Setelah melaksanakan simakrama dan persembahyangan di Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar, Prof I Nengah Duija, didampingi Ibu Yeni Duija, Direktur Pendidikan Hindu Dr. I Gusti Made Sunartha beserta Istri, Kasubdit Penyuluhan Dr. Ida Made Pidada Manuaba beserta istri, penyuluh agama Hindu dan umat Hindu di sekitar pura melanjutkan perjalanan Tirta Yatra menuju Pura Sad Kahyangan Luhur Lempuyang. 

Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar Kenusut merupakan merupakan pura jalur Sad Kahyangan Luhur Lempuyang. Dari Pura Penataran menuju Pura Luhur Lempuyang jaraknya sekitar 1 kilometer, dan dapat ditempuh selama 1 jam.

“Saat ini Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar Kenusut memang tidak begitu dikenal. Pemedek yang akan tangkil ke Pura Luhur Lempuyang kebanyakan lewat Purwayu, Kecamatan Abang. Padahal jalur ini merupakan jalur pertama bahkan menjadi satu-satunya jalur menuju ke Pura yang sekarang  dikenal dengan Pura Sad Kahyangan Lempuyang sebelum tahun 1950an. Pemedek yang lewat Penataran Agung Pucak Gunung Kembar hanya beberapa orang,” kata Mangku Catra, Jero Mangku di Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar Kenusut. 

Meski memiliki Jarak lebih pendek dari jalur Purwayu, jalur Pura Penataran Agung Pucak Gunung Kembar memiliki jalur yang cukup terjal dan licin. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat Prof I Nengah Duija beserta rombongan untuk mencapai Pura Luhur Lempuyang.

“Kita harus memberikan contoh kepada seluruh umat Hindu bahwa sesibuk apapun kita harus selalu menyempatkan diri untuk sembahyang dan menapaki tempat tempat suci Beliau dimanapun berada karena hal tersebut akan menguatkan sradha dan bhakti kita kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa” Kata Prof. I Nengah Duija. 

Setelah persembahyangan di Pura Sad Kahyangan Luhur lempuyang, rombongan Dirjen Bimas Hindu melakukan persembahyangan di Pelinggih Kiwa Tengen Besakih dan diakhiri dengan melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Besakih.


Berita Pusat LAINNYA