Jakarta_Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu melalui
Sub Direktorat Penyuluhan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Diklat Teknis Substantif Media Penyuluhan Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi Tahun 2018. Kegiatan Diklat yang dilaksanakan dari
tanggal 24 Juni dan akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 nanti
dilaksanakan bekerjasama dengan Pusdiklat Teknis Tenaga Pendidik dan
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Diklat yang dilaksanakan di Hotel Rivoly, Senen Jakarta Pusat tersebut
diikuti oleh 40 orang peserta yang merupakan penyuluh agama Hindu dari
seluruh Indonesia. Selama tujuh hari penyuluh diberikan bekal untuk
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
dimanfaatkan sebagai media penyuluhan.
Sebelumnya, pada saat pembukaan, Dirjen Bimas Hindu berpesan agar penyuluh agama Hindu yang ada selalu mengasah diri, meng-upgrade kemampuan
untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat. Salah satu
kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh penyuluh di era globalisasi
ini ialah kemampuan untuk memanfaatkan perkembangan TIK. Generasi
milenial -- menurut Prof. Widnya, merupakan generasi melek teknologi.
"Anak-anak kita yang lahir di jaman milenial ini lebih pintar
menggunakan tools yang terkait dengan TIK" ungkap Widnya yang merupakan mantan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram.
Penyuluh yang hadir sebagai peserta dalam diklat yang berbobot materi 60
JP (jam pelajaran) itu sangat mengapresiasi diadakan kegiatan yang
sangat berguna dalam menunjang pelaksanaan tugas-tugas penyuluh. Namun
ada persoalan yang muncul, yaitu materi penyuluhan yang dipublikasikan
melalui media sosial belum ada diatur untuk dapat dihitung sebagai bahan
penilaian angka kredit. Sehingga penyuluh merasa penting untuk merevisi
buku pedoman atau petunjuk pelakasanaan dan petunjuk teknis penyuluh
agama Hindu. Usul tersebut diakomodir oleh Direktur Urusan Agama Hindu
melalui Kasubdit Penyuluhan dan Kepala Seksi Pengembangan Penyuluh.
Selanjutnya, oleh nara sumber dan panitia pelaksana, penyuluh yang telah mengikuti diklat diminta agar didaerah terus mengembangkan ilmu dan wawasan baru yang diperoleh selama diklat. Penyuluh harus selalu meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan pendekatan-pendekatan penyuluhan kepada warga masyarakat. Pemanfaatan media penyuluhan berbasis TIK adalah sebuah keniscayaan yang akan membuat penyampaian materi penyuluhan menjadi lebih menarik. (Wirdiata)
Selanjutnya, oleh nara sumber dan panitia pelaksana, penyuluh yang telah mengikuti diklat diminta agar didaerah terus mengembangkan ilmu dan wawasan baru yang diperoleh selama diklat. Penyuluh harus selalu meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan pendekatan-pendekatan penyuluhan kepada warga masyarakat. Pemanfaatan media penyuluhan berbasis TIK adalah sebuah keniscayaan yang akan membuat penyampaian materi penyuluhan menjadi lebih menarik. (Wirdiata)