Saraswati Sosok Dewi Ilmu Pengetahuan

Jakarta (DBH) Umat Hindu akan merayakan hari Raya Saraswati yang bertempatkan pada tanggal 2 April 2015 yang diperingati setiap enam bulan sekali yaitu pada hari Sabtu Umanis Wuku Watugunung.

Saraswati adalah sebuah nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Saraswati berasal dari kata saras dan wati. Saras memiliki arti mata air, terus menerus atau sesuatu yang terus menerus mengalir, sedangkan kata wati berarti memiliki, demikian dijelaskan Direktur Urusan Agama Hindu I Wayan Budha dalam kesempatan live talkshow di salah satu TV swasta nasional, Rabu (29/04) siang.

Lain hal dengan Ketut Parwata Sekum PHDIPusat dengan demikian Saraswati berarti sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan. Dari arti ini, maka terungkap bahwa Dewi Saraswati yang selama ini lebih dikenal hanya sebagai Dewi ilmu pengetahuan, tambah beliau.

Ternyata juga merupakan Dewi sungai sebagai sumber Dewi Kehidupan, jelas Direktur Urusan.

Dalam ajaran Tri Murti menurut agama Hindu, Sang Hyang Aji Saraswati adalah saktinya/kekuatan Sang Hyang Brahma. Beliau diwujudkan sebagai wanita cantik bertangan empat lengkap dengan berbagai atributnya antara lain: dua buah tangannya di depan masing-masing memegang wina dan kuncup teratai, dua buah tangannya di belakang memegang genitri dan cakepan. Disamping itu terdapat pula burung merak dan angsa.

Hal yang paling penting dan harus kita petik hikmah dari setiap perayaan hari raya Saraswati ini adalah bukan hanya sekedar memperingati hari turunnya ilmu pegetahuan tetapi lebih dari itu bahwa kita harus menginstropeksi diri seberapa banyak kita telah menggunakan atau memanfaatkan ilmu pengetahuan yang kita miliki guna peningkatan kwalitas spiritual diri sendiri maupun untuk kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain. jelas Dir Urusan Agama Hindu.

Dengan demikian kami sangat mengharapkan agar perayaan hari raya Saraswati kali ini mampu meningkatkan kesadaran bagi umat sedharma khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Karena itu ilmu pengetahuan itu bersifat suci, maka marilah kita bersama-sama berusaha untuk mempergunakan ilmu yang kita miliki kearah yang lebih baik, pesan Ketut Parwata.

Dalam kesempatan live talkshow ini diselingi dengan pembacaan sloka Bhagavad Gita dan Gender (alat musik) oleh pegawai Ditjen Bimas Hindu. (pp)

Berita Pusat LAINNYA