Sikap Moderat Harus Dimiliki oleh Penyuluh Sebagai Agen Moderasi Beragama

Jakarta - Sekretaris Jenderal Kemenag M Nizal Ali secara resmi menutup kegiatan Kemah Moderasi di Highland Resort and Hotel – Bogor pada hari Selasa (3011) malam.  Walaupun dalam kondisi diguyur hujan, para peserta yang hadir tetap setia mengikuti kegiatan sampai akhir. 

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kemenag M Nizar Ali  menyampaikan bahwa :Kemah Moderasi tahun ini mengambil tema mengusung moderasi mencipta harmoni yang memiliki spirit menjaga persatuan. Harmoni menjadi cita cita kita bersama, hal itu dapat ditempuh dengan jalan moderasi

Peserta Kemah Moderasi adalah Para Penyuluh dari 6 agama yaitu Penyuluh Agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Buddha dan Konghucu. 

Pada kesempatan itu pula M Nizar ali mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen moderasi beragama di lingkungannya masing-masing sehingga setiap agama menjadi agama yang mencerminkan cinta kasih dan keramahan. Agama yang mencerminkan cinta kasih dan keramahan merupakan kunci persatuan sekaligus perekat yang meneguhkan umat beragama dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan.

Sikap moderat bisa diwujudkan dengan membentuk ikatan emosional yang kuat  penyuluh lintas agama, perwakilan tokoh lintas agama, perwakilan ormas dan para pengiat Moderasi Beragama papar Nizar.

Dalam kegiatan ini umumkan Penganugerahan Penyuluh agama Islam Terbaik Tingkat Nasional, Penganugerahan kepada Bupati yang berperan aktif menyukseskan program Moderasi Beragama dan penyerahan cindera mata berbentuk Pohon yang merupakan perlambang kehidupan dan perlindungan kepada Dirjen Bimas Islam, Dirjen Bimas Katholik, Dirjen Bimas Kristen, Dirjen Bimas Budha, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghucu, dan Dirjen Bimas Hindu yang diwakili oleh Direktur Urusan Agama Hindu. 

Disela sela menghadiri kegiatan tersebut Direktur Urusan Agama Hindu, Trimo memberikan penguatan tugas dan fungsi  Penyuluh agama Hindu. Beliau menyampaikan bahwa Penyuluh adalah sebagai suluh atau obor penerang bagi umat. Oleh karena itu Penyuluh harus memiliki ketrampilan komunikasi, kompetensi moral dan mampu berperan aktif dalam kegiatan keagamaan serta membantu penyelesaian masalah di masyarakat.

Selain itu juga bersama sama mengawal program bimas Hindu Quick win 2022, salah satunya pembentukan rumah Bina Keluarga Sukinah di 10 provisi salah satunya yaitu Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Rumah Bina Keluarga Sukinah nantinya diharapkan dapat dijadikan tempat konseling untuk umat Hindu dalam membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Berita Pusat LAINNYA