Jayapura, sejak direhap sekitar 3 tahun yang lalu, kini Pura Agung Surya Bhuvana yang beralamatkan di Jl. Abepura No. 38 Skyline kembali menggelar upacara piodalan yang jatuh setiap Purnama Kapat, Sabtu (15/10). Pura Agung Surya Bhuvana berstatus sebagai Padma Bhuana Nusantara di bagian Timur Indonesia, sebagaimana keputusan Mahasabha PHDI Pusat.
Upacara piodalan dipuput oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda dari Gianyar dan Sira Mpu Dharma Agni Yoga Sogata dari Griya Taman Giri Candra-Batubulan. Beberapa penari dan penabuh juga didatangkan dari IHDN dan ISI Denpasar serta ISBI Papua turut ngayah dan memeriahkan piodalan tersebut.
Dalam kesempatan ini juga hadir Direktur Urusan Agama Hindu, Drs. I Wayan Budha, M.Si dan sekaligus memberikan dharmawacana. Menurutnya, pura sebagai tempat suci untuk mencari Tuhan yang maha suci, maka kita harus menjaga kelestarian dan kesuciannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa umat Hindu untuk menjalan dharma bhakti tidak semata-mata hanya untuk mencari Tuhan saja, melainkan juga harus dibarengi dengan membumikan ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda, dalam dharmawacananya menyampaikan bahwa mengapa kita harus bertemu dengan Tuhan, ada empat tipe manusia memuja Tuhan sebagaimana dijelaskan dalam Bhagawatgita VII.16. Pertama adalah orang sengsara, tipe kedua orang yang mengejar ilmu pengetahuan, tipe ketiga orang yang mengejar harta kekayaan, dan terakhir adalah tipe orang berbudi atau yang menyerahkan diri kepada Tuhan. Jadi orang kepura adalah orang yang benar-benar ingin menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dengan menyerahkan diri kepada Tuhan seseorang akan mendapatkan kebahagiaan.
Ketika kita ingin mendapatkan anugrah dari Ida Sang Hyang Widhi, maka kita hendaknya mampu merendahkan ahamkara atau ego kita. Dengan mengeliminasi ego kita menjadi lebih rendah hati, sehingga Tuhan akan hadir untuk memberikan waranugraha-Nya.
Sementara itu, Sira Mpu Dharma Agni Yoga Sogata juga menyampaikan agar umat Hindu beragama secara cerdas, efesien, dan cermat tanpa mengurangi maknanya. Dan dengan tidak meninggalkan tradisi yang positiv. Apa yang menjadi tujuan beragama adalah Ananda, yaitu kebahagiaan.
Turut hadir Prof. Wayan Rai (Rektor ISBI Papua), Ketua PHDI Provinsi Papua, WHDI Provinsi Papua, para sesepuh umat Hindu, dan seluruh umat Hindu yang berada di Kota Jayapura.
Upacara piodalan dipuput oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda dari Gianyar dan Sira Mpu Dharma Agni Yoga Sogata dari Griya Taman Giri Candra-Batubulan. Beberapa penari dan penabuh juga didatangkan dari IHDN dan ISI Denpasar serta ISBI Papua turut ngayah dan memeriahkan piodalan tersebut.
Dalam kesempatan ini juga hadir Direktur Urusan Agama Hindu, Drs. I Wayan Budha, M.Si dan sekaligus memberikan dharmawacana. Menurutnya, pura sebagai tempat suci untuk mencari Tuhan yang maha suci, maka kita harus menjaga kelestarian dan kesuciannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa umat Hindu untuk menjalan dharma bhakti tidak semata-mata hanya untuk mencari Tuhan saja, melainkan juga harus dibarengi dengan membumikan ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda, dalam dharmawacananya menyampaikan bahwa mengapa kita harus bertemu dengan Tuhan, ada empat tipe manusia memuja Tuhan sebagaimana dijelaskan dalam Bhagawatgita VII.16. Pertama adalah orang sengsara, tipe kedua orang yang mengejar ilmu pengetahuan, tipe ketiga orang yang mengejar harta kekayaan, dan terakhir adalah tipe orang berbudi atau yang menyerahkan diri kepada Tuhan. Jadi orang kepura adalah orang yang benar-benar ingin menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dengan menyerahkan diri kepada Tuhan seseorang akan mendapatkan kebahagiaan.
Ketika kita ingin mendapatkan anugrah dari Ida Sang Hyang Widhi, maka kita hendaknya mampu merendahkan ahamkara atau ego kita. Dengan mengeliminasi ego kita menjadi lebih rendah hati, sehingga Tuhan akan hadir untuk memberikan waranugraha-Nya.
Sementara itu, Sira Mpu Dharma Agni Yoga Sogata juga menyampaikan agar umat Hindu beragama secara cerdas, efesien, dan cermat tanpa mengurangi maknanya. Dan dengan tidak meninggalkan tradisi yang positiv. Apa yang menjadi tujuan beragama adalah Ananda, yaitu kebahagiaan.
Turut hadir Prof. Wayan Rai (Rektor ISBI Papua), Ketua PHDI Provinsi Papua, WHDI Provinsi Papua, para sesepuh umat Hindu, dan seluruh umat Hindu yang berada di Kota Jayapura.
