SEMARANG. Pembimas Hindu Jawa Tengah menghadiri rapat koordinasi PHDI Provinsi Jawa Tengah sebagi bagian dari pelayan dan pembinaan sebagaimana tertuang dalam PMA nomor 13 tahun 2012. melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat.
Pembimas Hindu Jawa Tengah Drs. I Dewa Made Artayasa selaku Pemerintah dalam rapat tersebut memberikan gambaran bahwa semua yang akan memimpin intinya baik karena ini adalah lembaga agama jadi perlu diperhatikan kedepan untuk tata kelola keumatan yang memahami nilai-nilai ajaran agama, mengenai tingkat birokrasi perlu adanya pendampingan dan keseriusan dari struktur yang nanti terbentuk. Di jaman sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah pemahaman administrasi birokrasi, komunikasi birokrasi dan etika birokrasi" ungkapnya. Bila semua tidak dipahami dengan baik maka lembaga agama yang kita miliki ini hanya akan menjadi sebuah lembaga yang beku tanpa ada kemajuan. Jadi perlu memilih figur pemimpin yang mempunyai pola kepemimpinan yang bagus dan bisa mengerakan anggota dalam strutur pengurus harian untuk diberdayagunakan sesuai dengan porsi jabatatan sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Ketua Parisada Provinsi Jawa Tengah I Nyoman Surahatta., SH, Sp.N, MM, M.Pd.H menyampaikan bahwa dalam pertemuan awal ada beberapa calon yang maju dengan berbagai latarbelakang yang dimiliki, ada yang dulu berprofesi sebagi TNI, POLRI dan Sipil untuk itu nantinya kita dari Jawa Tengah akan melihat sejauh mana kompetensi yang dimilik bakal calon ketua pengurus haria PHDI Pusat. Lebih lanjut ia menyampaikan dari beberapa calon ada satu calon yang mempunyai latar belakang pengetahuan agama cukup baik, dan ada yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang sudah teruji. Sampai saat ini kita dijawa tengah belum menentukan siapa yang akan menjadi calon ketua pengurus harian PHDI untuk lima tahun kedepan. Jelas Nyoman Surahatt.
Dari pertemuan tersebut Ketua PHDI Se-Provinsi Jawa Tengah sepakat untuk menjunjung tinggi kebersamaan untuk mencapai kesuksesan, untuk mengembangkan dan menjaga setabilitas kelembagaan diharapakan dengan adanya perencanaan program yang baik dapat membangun solidaritas keumatan dan kegiatan lembaga keagamaan, sebagai usaha untuk mengugah semangat umat untuk mengembangkan umat Hindu di Indonesia. (whn)
Pembimas Hindu Jawa Tengah Drs. I Dewa Made Artayasa selaku Pemerintah dalam rapat tersebut memberikan gambaran bahwa semua yang akan memimpin intinya baik karena ini adalah lembaga agama jadi perlu diperhatikan kedepan untuk tata kelola keumatan yang memahami nilai-nilai ajaran agama, mengenai tingkat birokrasi perlu adanya pendampingan dan keseriusan dari struktur yang nanti terbentuk. Di jaman sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah pemahaman administrasi birokrasi, komunikasi birokrasi dan etika birokrasi" ungkapnya. Bila semua tidak dipahami dengan baik maka lembaga agama yang kita miliki ini hanya akan menjadi sebuah lembaga yang beku tanpa ada kemajuan. Jadi perlu memilih figur pemimpin yang mempunyai pola kepemimpinan yang bagus dan bisa mengerakan anggota dalam strutur pengurus harian untuk diberdayagunakan sesuai dengan porsi jabatatan sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Ketua Parisada Provinsi Jawa Tengah I Nyoman Surahatta., SH, Sp.N, MM, M.Pd.H menyampaikan bahwa dalam pertemuan awal ada beberapa calon yang maju dengan berbagai latarbelakang yang dimiliki, ada yang dulu berprofesi sebagi TNI, POLRI dan Sipil untuk itu nantinya kita dari Jawa Tengah akan melihat sejauh mana kompetensi yang dimilik bakal calon ketua pengurus haria PHDI Pusat. Lebih lanjut ia menyampaikan dari beberapa calon ada satu calon yang mempunyai latar belakang pengetahuan agama cukup baik, dan ada yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang sudah teruji. Sampai saat ini kita dijawa tengah belum menentukan siapa yang akan menjadi calon ketua pengurus harian PHDI untuk lima tahun kedepan. Jelas Nyoman Surahatt.
Dari pertemuan tersebut Ketua PHDI Se-Provinsi Jawa Tengah sepakat untuk menjunjung tinggi kebersamaan untuk mencapai kesuksesan, untuk mengembangkan dan menjaga setabilitas kelembagaan diharapakan dengan adanya perencanaan program yang baik dapat membangun solidaritas keumatan dan kegiatan lembaga keagamaan, sebagai usaha untuk mengugah semangat umat untuk mengembangkan umat Hindu di Indonesia. (whn)
