Silaturahmi antara Umat Hindu Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Daerah

Bupati Pekalongan Menyampaikan Sambutan
Pekalongan, Menjalin Kerukunan Dalam Kebhinekaan umat Hindu Kabupaten Pekalongan dengan Pemerintah Daerah, Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Bimbingan Masyarakat Hindu Jawa Tengah dan Forum Kerukunan Umat Beragama sebagai wujud pelaksanaan Dharma, bertempat di depan Pasraman Saraswati, tanggal 15 April 2017.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH, M.Si, Ketua Parisada Hindu dharma Indonesia Provinsi Jawa Tengah I Nyoman Surahatta, SH, S.Pm, MM, M.Pd.H, Pembimas Hindu Jawa Tengah Drs. I Dewa Made Artayasa. Kegiatan ini sekaligus acara Dharma Santi bersama Umat Hindu Pekalongan. Kegiatan ini adalah wujud membangun silaturahmi antara umat Hindu Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah daerah untuk seraya membangun komunikasi yang baik dimana umat Hindu Kabupaten Pekalongan adalah bagian dari kemajuan Kabupaten Pekalongan dengan pariwisata daerah yaitu Linggoasri yang merupakan peninggalan pada jaman kejayaan Hindu di Jawa Tengah. Demikian disampaikan Wasiyo, S.Ag ketua panitia sekaligus ketua Parisada Kabupaten Pekalongan.

I Nyoman Surahatta menyampaikan dalam sambutanya sebagai lembaga keagamaan yang vertical Parisada menyambut baik dengan adanya kegiatan yang dilaksankan, ini merupakan bagian dari kerjasama intern maupun ektern keagamaan untuk kemajuan bersama, harapan saya ada komunikasi yang berkesinambungan antara lembaga agama dan pemerintah derah sehingga sinergisitas dapat terjaga. Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH, M.Si umat Hindu merupakan bagian dari kemajuan Pekalonagn yang selalu melestarikan budaya leluhur, terbukti dengan pelestarian kawasan wisata Linggoasri, yang merupakan lingga peninggalan masa kejayaan mataram kono kejayayaan Hindu Jawa Tengah. Pemerintah akan mengupayakan untuk kesejahteran masyarakat, saat ini kondisi di pembangunan daerah dan pusat tertuju untuk infrastruktur, untuk itu kedepan infrastruktur yang ada saat ini akan kita perbaiki sehingga memudahkan akses dan nantinya masyarakat sejahtera. Jelas Asip Kholibihi.

Kerukunan dan toleransi antar umat beragama merupakan konsekwensi serta kebutuhan hakiki dari kemanusiaan yang universal ungkap I Dewa Made Artasyasa dalam dhama wacana, menurutnya yang tidak dapat ditolak dan wajib diusahakan oleh setiap insan beragama karena manusia pada hakekatnya adalah makhluk hidup yang individual dan serentak komunal yang hidup bersama, mengelompokkan diri atas dasar tertentu, saling membutuhkan, saling berelasi, saling mempengaruhi, yang memiliki kesamaan martabat, nilai-nilai kemanusiaan, dan hak asasi, eksistensi atau keberadaan, permasalahan dan kebutuhan, ideologi dan cita-cita, serentak memiliki kekhasan yang membedakan individu yang satu dengan yang lain maupun kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, yang memiliki kebebasan batiniah (kehendak) dan lahiriah (tindakan), namun serentak dapat pula mempengaruhi dan dipengaruhi, yang memiliki kecenderungan egositis maupun altroistis, baik secara individual maupun komunal, yang mempunyai akal budi, hati nurani dan keutamaan untuk memikirkan dan mengetahui, menilai dan memutuskan, serta bertindak atau berbuat, yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma: adat/budaya, kenegaraan, keagamaan. *Wahonogol*

Berita Daerah LAINNYA