Dialog Kerukunan: Mewujudkan Umat Hindu Yang Santi Dan Jagadhita

Dialog Kerukunan Intern Umat Hindu Kabupaten Jembrana Bali
(KanKemenag Kab. Jembrana) Dialog Kerukunan Intern Umat Hindu dibuka oleh Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana I Made Sudarmita, S.Pd. S.Ag. MM, dengan mengambil tempat di Wantilan Bendungan Palasari, Desa Pakraman Ekasari, Kecamatan Melaya, pada hari Senin, 1 Mei 2017.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta terdiri dari unsur Adat, Pemangku, Serati Banten, serta Teruna-Teruni. Sedangkan yang menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog pertama Bapak I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali dengan materi konsep kerukunan dalam kitab suci agama Hindu. Selanjutnya PHDI Kab. Jembrana Bapak I Komang Arsana S.Pd dengan materi cara menangkal perpindahan Agama di Jembrana. Narasumber yang terakhir yaitu Ida Bagus Ketut Rimbawan, S.Ag. M.Si selaku Kepala Seksi Ura Hindu Kemenag Kab. Jembrana dengan materi tantangan umat Hindu di Jembrana.

Tujuan dilaksanakannya Dialog Kerukunan Intern Umat Hindu adalah untuk meningkatkan informasi yang positif terhadap upaya kondisi kerukunan yang ada di Kabupaten Jembrana dengan konsep Menyama Braya, meningkatkan pelayanan kepada umat beragama, dalam rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan Agama yang mendukung bagi pembinaan kerukunan intern umat Hindu dan antar umat beragama.

Seperti yang disampaikan oleh bapak I Made Sudarmita, S.Pd. S.Ag. MM, bahwa di Bali terdapat beberapa kearifan lokal yang telah dijadikan pedoman oleh masyarakat sejak dahulu dalam menjaga keharmonisannya menghadapi tantangan hidup. Sagalak Sagilik Saguluk Salunglung Sabayantaka, Paras Paros Sarpanaya, Menyama Braya, dan Tri Hita Karana dasar menjaga tiga hubungan harmonis yaitu hubungan harmonis manusia dengan Tuhannya (Parahyangan), hubungan harmonis antara sesama manusia (Pawongan), dan hubungan harmonis antara manusia dengan alam lingkungannya (Palemahan).

Berita Daerah LAINNYA