Tantangan Penyusunan Analisa Beban Kerja Ditjen Bimas Hindu Tahun 2017

Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI pekan lalu menyelenggarakan Kegiatan Penyusunan Analisa Beban Kerja Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2017 di Salak Tower Hotel, Bogor pada tanggal 14 s.d 16 Juni 2017. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 orang peserta pada Ditjen Bimas Hindu dan Satuan Kerja Tingkat Eselon I lainnya perwakilan dari Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, dan Ditjen Bimas Buddha dengan Narasumber dari Instansi Badan Kepegawaian Negara.

Kenapa Penyusunan Analisa Beban Kerja menjadi Tantangan Berat? Menurut IBK Drana Arimbawa, Kabag Organisasi, Kepegawaian dan Hukum Setditjen Bimas Hindu yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksanaan Kegiatan menyebutkan Keterbatasan SDM yang ada pada Bimas Hindu akan membuat setiap Pegawai Negeri Sipil yang ada akan memangku tugas berlebih dan cenderung berlipat ganda dari Jabatan yang dipangkunya.

Sehingga setiap PNS yang ada pada Ditjen Bimas Hindu harus bisa mengeluarkan segenap kemampuan maksimalnya untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. Dilengkapi pula oleh Narasumber yang hadir, Sri Wantarsih, S.sos dan Diana Restiani, S.IP bahwa Analisa Jabatan adalah Inti dari semua dokumen organisasi mulai dari mengukur kompetensi pegawai hingga menentukan grading / kelas jabatan dan struktur tata kerja sebuah organisasi.

Maka dari itu penyusunan analisa beban kerja harus disusun sedemikian rupa dan terperinci mulai dari tugas-tugas yang bersifat manajerial dan teknis. Dari kegiatan ini diharapkan, Ditjen Bimas Hindu dengan segenap SDM yang ada mampu menjawab tantangan berat dalam penyusunan analisa beban kerja ini dengan menghadirkan pegawai-pegawai yang profesional dalam melayani, bersih, jujur dan bertanggungjawab sesuai dengan beban kerja masing-masing jabatan yang dipangku oleh PNS pada Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI. (JP)

Berita Daerah LAINNYA