Menumbuhkembakan Sikap Toleransi Melalui Ajaran Cinta Kasih Dan Kasih Sayang

Dalam Pandangan Agama Hindu, menumbuh kembangkan sikap toleransi merupakan kewajiban yang sangat penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Sikap toleransi yang dilandasi semangat dharma merupakan yadnya pula, karena didalamnya terkandung dimensi sosial dan ketuhanan yang universal. Namun demikian sebelumnya kita harus pahami dulu mengenai filosofis cinta kasih dan kasih sayang itu sendiri, lalu makna dan nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya serta bagaimana cara menumbuhkembangkan sikap toleransi didalam kehidupan beragama


Filosifis dari sikap cinta kasih dan kasih sayang adalah Tatwam asi yang dilandasi oleh sikap Toleransi, artinya aku adalah kamu, kamu adalah aku yang dipenuhi oleh rasa ketulusiklasan. Sikap toleransi merupakan bagian yang sangat integral didalam setiap aktivitas umat hindu, terutama pada tatanan sosial religius. Hal ini tidak mungkin dipungkiri oleh siapapun mengingat bahwa manusia merupan mahluk social yang hidupnya selalu ketergantungan satu dengan yang lainnya. Bahkan Agama-agama di muka bumi ini pada hakikatnya sangat menjungjung tinggi rasa cinta kasih dan kasih sayang. Dalam Kitab Suci Atharwaveda disebutkan bahwa : 


Janam bibhrati bahuda vivacasam, nanadharmanam prthivi yathaikasam, sahasram dhara dravinasya me dhumah, dhruveva dhenurana pasphuranti.


“Semoga bumi ini menjaga kelangsungan hidup manusia yang berbicara dengan berbagai bahasa, menjalankan ibadah yang berbeda-beda, yang tinggal di wilayah yang berbeda – beda pula, hargailah mereka seperti halnya keluarga yang tinggal dalam satu rumah, dengan demikian bumi menganugrahkan kemakmuran, bagaikan curahan susu yang tiada henti dihasilkan oleh sapi”.