Simakrama Dengan Umat Hindu NTT, Dirjen: Targetkan Pasraman Negeri Lahir Di NTT

Dirjen Bimas Hindu saat melaksanakan pembinaan umat di provinsi Nusa Tenggara Timur

Kupang - I Nengah Duija, Dirjen Bimas Hindu melanjutkan agenda pembinaan umat di provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat (28/10/2022).

Kali ini Duija menghadiri simakrama dengan Pengurus Pasraman, Guru, Tokoh dan Pengurus Lembaga agama dan keagamaan, Prov. NTT yang berlangsung di aula serba guna Pura Oebanantha Kupang didampingi oleh Pembimas Hindu Prov. NTT, Ketua PHDI Prov. NTT dan Kota Kupang.

Pasraman merupakan salah satu target utama dari program Bimas Hindu, karena pada saat ini anggaran pendidikan tidak terpengaruh oleh pemblokiran tidak seperti anggaran pada bagian urusan agama Hindu.

Duija berharap dari tanah Nusa Tenggara Timur ini minimal ada satu Pasraman yang dapat segera dinegerikan dari target 20 Pasraman di seluruh Indonesia. "Saya minta Pembimas Hindu NTT dapat terus membantu dan mengawal proses rehab pada Pasraman disini sehingga bisa selesai tahun 2022, dan Ketika target 20 pasraman sudah dapat dinegerikan nanti mudah-mudahan bisa diresmikan langsung oleh Menteri Agama RI" ujarnya.

Dalam pembelajarannya seluruh Pasraman diharapkan sudah menggunakan kurikulum keagamaan yang mengacu pada 60% pembelajaran umum dan 40% pembelajaran agama sama dengan pembelajaran pada Madrasah agar nanti bisa diakui oleh Kemendikbud.

"Pastikan data sekolah, data siswa, data guru, dan data sarpras sudah terdata pada dapodik dan data diakui oleh dinas Pendidikan sebagai modal untuk penegerian Pasraman, karena dengan penegerian tersebut kita dapat  merekrut Guru Negeri/ASN kedepannya" tambah Duija.

Terkait pengelolaan dan penataan Krematorium yang ada di Kupang, Duija sangat mengapresiasi dan berharap PHDI setempat mampu mengembangkannya menjadi Krematorium yang lebih representatif dengan menyiapkan ruangan untuk Upacara Murwa Daksina yang kemudian dilanjutkan pelaksanaan prosesi Nyegara Gunung. 

"Pengurus PHDI bisa melaksanakan Studi Tiru ke Bali untuk dapat mengembangkan Krematorium lengkap dengan  tata cara prosesi Ngaben dan Nyegara Gunung ini" jelas Duija.

Sebagai penutup, Guru Besar Antropologi Budaya ini berharap umat Hindu di NTT tidak terpengaruh oleh munculnya aliran-aliran yang menyimpang jauh dari ajaran Hindu, namun selalu percaya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


Berita Pusat LAINNYA