Batu (Bimas Hindu) Siswa-siswi Hindu hendaknya lebih
mengenal kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sendiri sehingga
mereka bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menggali potensi diri.
Hal
tersebut disampaikan oleh Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur, Ida Made Windya ketika memberikan sambutan dalam
kegiatan Orientasi Peningkatan Mutu Siswa Pada Sekolah Minggu / Pasraman
Angkatan II di Kartika Wijaya Batu Heritage Hotel.
Siswa-siswi
bisa menjadi pribadi yang sukses jika mereka telah cerdas secara
intelektual, emosional dan cerdas secara spiritual, tegas Ida Made
Windya belum lama ini.
Melalui materi-materi yang berkualitas,
karakter mereka akan dibentuk menjadi generasi emas Hindu pada tahun
2045. Seperti materi Dharmagita dan refleksi yang mampu menghaluskan
jiwa, materi Yoga Asanas mampu meningkatkan konsentrasi, belajar bahasa
Sansekerta melalui materi pengenalan huruf Dewanagari.
Selain
itu, siswa-siswi diharapkan bisa memiliki pola pikir dan perilaku
positif, memiliki visi misi yang jelas, sehingga semua cita-cita bisa
tercapai.
Yuliana dalam materi Dharmagita mengatakan Dharma Gita
mempunyai patokan-patokan baku, yang tak bisa dilanggar apabila
ditiadakan. Di seluruh Indonesia seharusnya memakai dasar dan patokan
yang sama dalam membawakannya.
Di sini tentu terjadi perbedaan
warna suara, karena beda cengkok, kadar pemahaman dan penghayatan yang
berlainan, juga karena dialek desa-kala-patra, kata Yuliana.
Miswanto
dalam materi Dewanegari mengungkapkan selama ini pemahaman peserta
tentang bahasa Sanskerta masih sebatas bahasa pasif, serta tidak
digunakan sebagai bahasa pergaulan. Ia pun memperkenalkan bahasa
Sansekerta kepada peserta sebagai bahasa pergaulan dengan cara yang
mudah.
Peserta tidak hanya saya ajari menulis, tapi juga membaca,
menyimak, dan berbicara dengan menggunakan bahasa Sanskerta, ungkap
Miswanto.
Miswanto berharap bahasa Sansekerta bisa digunakan menjadi bahasa aktif layaknya bahasa Inggris, Jerman, dan Arab dan lain-lain.
Sedangkan
Nyoman Widhiarsana dalam materi Refleksi dan Kontemplasi menegaskan
langkah-langkah melakukan refleksi dan afirmasi antara lain menemukan
jati diri, kekurangan dan kelebihan, menemukan impian, mengambil
keputusan, afirmasi, perkuat relasi, dan terakhir adalah action.
Ketua
Panitia, Ni Putu Sinta Ismayarti, mengatakan 50 peserta yang hadir pada
angkatan 2 merupakan perwakilan siswa-siswa pasraman tingkat SMA.
Mereka berasal dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur.*Titah
Berita Daerah
Cerdas Intelektual Spiritual Lahirkan Pribadi Unggul
- Jumat, 25 Agustus 2017 | 10:31 WIB