Gali Kembali Ajaran Leluhur Hindu Jawa, Paguyuban Majapahid Nusantara Gelar Gebyar Seni Nusantara

Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI saat membuka acara Gebyar Seni Nusantara yang digelar Paguyuban Majapahid Nusantara di Jakarta Timur, Minggu (10/12/2023).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) - Paguyuban Majapahid Nusantara menggelar event Gebyar Seni Nusantara dalam rangka pelaksanaan Pembinaan dan Pengambangan Hindu Nusantara di Wantilan Pura Mustika Dharma Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.

Ketua Umum DPP Majapahid Nusantara Agus Sutrisno Ketua DPP Manunggal Jawa Dwipa Hindu Dharma Nusantara mengatakan, Gebyar Seni Nusantara ini merupakan upaya menggali kembali leluhur yang pernah hilang.

“Kami mengadakan acara Gebyar Seni Nusantara ini bertujuan menggali kembali ajaran leluhur kami yang pernah hilang, sekarang kami mulai menggali lagi atas dukungan dari Kementerian Agam dan pihak-pihak yang terkait, terutama di Pura Mustika Dharma Cijantung. Kami dari Paguyuban Majapahid, kami benar-benar diterima di sini, sehingga kami sebagai orang jawa merasa tidak berada di tempat lain melainkan kami berada di tempat kami sendiri,” kata Agus Sutrisno saat menyampaikan sambutannya, Minggu (10/12/2023)

Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan, sebagai Paguyuban Majapahid berharap bahwa Hindu Jawa tidak kehilangan jati diri.

“Kita sebagai orang Jawa yang beragama Hindu tentunya, tidak kehilangan jati diri, banyak istilah kata orang, ‘Orang Jawa ilang Jawane’, tapi di sini kami berharap dan berupaya dengan salah satu kegiatan yang kita lakukan ini, agar Hindu Jawa yang dulu pernah berjaya ratusan tahun di Kerajaan Majapahid, kami berharap Hindu akan kembali berjaya di tanah kami sendiri,” ujarnya.

Tentu, lanjut dia, untuk membangkitkan Hindu Nusantara jika tidak membangkitkan hindu Jawa itu akan sangat mustahil.“Maka kami berharap dan meminta dukungan dari semua pihak agar bisa mendukung kembalinya Hindu Jawa,” katanya.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Ketua Tempek, Pengurus Pura Dharma Cijantung Wayan Mandi mengatakan bahwa, ini adalah salah satu bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Paguyuban Majapahid Nusantara.

“Inilah bentuk partisipasi. Ini semangat kebersamaan, apa pun itu mari kita bersatu kembali, Karena intinya kita satu agama.

Kemudian disampaikan juga ular-ular Sesepuh Majapahid Nusantara Eko Priyanto yang menceritakan bagaimana proses terbentuknya Paguyuban Majapahid Nusantara. 

Gebyar Seni Nusantara itu kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 7 kali.

Adapun dalam acara Gebyar Seni Nusantara yang digelar oleh Paguyuban Majapahid Nusantara itu ditampilkan beberapa tarian dan juga lagu-lagu yaitu, Tari Panji Semirang, Tari Ondel-Ondel, Tari Perang Bolodewo, Tari Golek, Tari Gunungsari, Tari Eling-Eling, Tari Bambangan Cakil, Lagu Cinta untuk Mama dan lainnya.


Berita Daerah LAINNYA