Kuatkan Moderasi Beragama Siswa di Era Society 5.0, Bimas Hindu NTB Gelar Pasraman Kilat

Kegiatan Pasraman Kilat untuk Sisya Pasraman di Pasraman Dwijendra Mataram, Provinsi NTB, Minggu (17/9/2023).

NUSA TENGGARA BARAT, (BIMAS HINDU) –  Bimbingan Masyarakat Hindu (Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Bidang Pendidikan Keagamaan Hindu menggelar acara Pasraman Kilat untuk Sisya Pasraman di Pasraman Dwijendra Mataram, Provinsi NTB, Minggu (17/9/2023).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang (Kabid) Bimas Hindu Provinsi NTB I Gede Suberata. Dengan mengusung tema ‘Penguatan Moderasi Beragama Bagi Sisya Pasraman di Era Society 5.0’, acara ini diikuti oleh sisya Hindu se-Pulau Lombok, berjumlah 60 orang.

Dalam sambutannya, Kabid Bimas Hindu Provinsi NTB mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para siswa memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang bisa dikembangkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

“Pasraman Kilat bertujuan untuk memberi bekal kemampuan kepada peserta didik agar memiliki sradha dan bhakti  kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Serta membina peserta didik agar memiliki pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, yang dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata I Gede Suberata, Minggu  (17/9/2023).

Adapun kegiatan Pasraman Kilat ini diisi dengan berbagai kegiatan pembuatan kulit ketupat dan sejenisnya hingga belajar membuat canang.

Pasraman Kilat yang digelar selama 1 hari ini diisi oleh 4 orang pemateri, yaitu: Ir. Made Selamet, MM dengan materi ‘Peranan Pasraman dalam Penguatan Moderasi Beragama’, kemudian I Nengah Sumandra dengan materi ‘Penerapan Sad Dharma dalam Kehidupan sehari-hari Sisya Pasraman’, selanjutnya Andy Sudrajat dengan materi ‘Pemanfaatan Literasi Digital dalam meningkatkan literasi Sisya Pasrama’ dan yang terakhir adalah Nyoman Mariani dengan materi ‘Arti dan Fungsi Sarana Upakara’.

“Melalui kegiatan Pasraman Kilat ini, diharapkan dapat meningkatkan penanaman nilai-nilai moral, etika, dan budi pekerti yang berlandaskan ajaran agar Hindu. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mengembangkan teori yang diperoleh di kelas diwujudkan kedalam kegiatan nyata dilingkungan masyarakat,” pungkas I Gede Suberata.


Berita Daerah LAINNYA