Pelatihan Pembuatan Banten Otonon Tingkatkan Semangat dan Spirit Diri Manusia

Acara Simakrama dan Workshop Sarati Banten Indonesia (SBI) Korwil Provinsi DKI Jakarta digelar di Pura Mustika Dharma Cijantung, Sabtu (4/11/2023).

JAKARTA, (BIMAS HINDU DKI JAKARTA) – Pelatihan pembuatan banten otonon dapat meningkatkan semangat dan spirit dari diri manusia. Hal itu disampaikan oleh Direktur Urusan Agama Hindu Ditjen Bimas Hindu I Gusti Made Sunartha saat mewakili Dirjen Bimas Hindu dalam acara Simakrama dan Workshop Sarati Banten Indonesia (SBI) Korwil Provinsi DKI Jakarta digelar di Pura Mustika Dharma Cijantung, Sabtu (4/11/2023).

“Kegiatan pelatihan pembuatan banten otonan merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat karena otonan merupakan bagian dari manusa Yadnya yang dapat meningkatkan semangat dan spirit dari diri manusia,” I Gusti Made Sunartha.

Direktur Urusan Agama Hindu menjelaskan, dalam pembuatan upakara merupakan penjelasan dari Veda. Maka, kata dia, dalam mentransformasinya menurut Menawa Dharmasatra harus sesuai dengan Isa (Seraganm Niatnya),  Sakti (kemampuan dari pelaksana upakara), Desa ( wilayah berkembangnya ajaran agama, adat dan budaya), Kala ( waktu), Patra (keadaan) dan Tatwa (yang harus seragam).

“Harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan adat setempat,” katanya.

Hadir dalam acara tersebut Kasubdit Kelembagaan Indro Satmoko, Ketua Umum SBI Pusat Pinandita Istri Wayan Wartiniasih Sugita, Ketua PSN Pusat yang diwakili oleh Pinandita I Gede Suparta, Ketua PHDI Provinsi DKI Jakarta Ida Bagus Yudhi Arnawa, SDHD Banjar Jakarta Raya yang diwakili oleh sekretaris Bapak Anak Agung Putra, Ketua WHDI Provinsi DKI Jakarta Ibu Nyoman Rai Sumawati, Pembimas Hindu Provinsi DKI Jakarta Putu Jaya Adnyana Widhita dan juga Perwakilan Badan penghubung Provinsi Bali Bapak Arifin Efendi.

Perwakilan PSN Pusat, Pinandita Gd Suparta menyampaikan bahwa lantaran pentingnya masyarakat di daerah untuk mendapatkan pelatihan cara membuat banten sederhana, Ketua Umum SBI akan diajak bergerak ke wilayah-wilayah di seluruh nusantara. Hal itu juga untuk menyatukan persepsi dalam pembuatan banten agar masyarakat dapat membuat banten yang benar dan tidak ada persepsi masing-masing orang.

Menambahkan, Perwakilan SDHD Banjar Jakarta Raya Anak Agung Putra mengatakan bahwa dalam membuat sarana upakara harus dilandaskan rasa tulus ikhlas. Ia berharap ilmu yang diperoleh pada kegiatan ini dapat ditransfer kepada masyarakat agar ada regenerasi, sehingga budaya kita selalu lestari.

Disampaikan juga oleh Ketua PHDI DKI Jakarta, Ida Bagus Yudhi Arnawa bahwa pentingnya sinergitas antarlembaga agama dan keagamaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu demi kelancaran dan kesempurnaan kegiatan keumatan dan kemasyarakatan di wilayah provinsi DKI Jakarta.

“Jika penyeragaman sarana Upakara yang seragam sangat sulit terjadi, namun yang terpenting adalah intinya dari setiap kompenen banten harus berdasarkan tatwa agar sulinggih dapat mengantarkannnya dengan mantra yang tepat. Setiap orang dapat memilih dari 9 tingkatan upakara mulai dari nistaning nista dampai ke utamaning utama, agar yadnya dilaksanakan dapat menjadi Satvika Yadnya bukannya Rajasika Yadnya,” katanya.

Turut hadir pula Ida Pandita Darma Putra Paseban yang memberikan piteket kepada SBI sesuai yang tercantum dalam Sarasamuscaya tercantum sabda Bhatara Manu yang isinya ajaran yang harus dilaksanakan oleh 4 golongan manusia, yaitu Arjawa (sarati banten harus jujur dan terus terang), Anresangsya (tidak mementingkan diri sendiri), Dama (mampu menasehati diri sendiri) dan Idriyanigraha (mampu mengendalikan diri).

Sementara itu, Ketua Sarathi Banten Indonesi (SBI) Korwil DKI Jakarta Kadek Arini menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, seluruh  panitia kegiatan serta seluruh peserta Simakramadan Workshop atas kehadiran dalam kegiatan tersebut.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada Pembimas Hindu DKI Jakarta karena atas dukungannya sarati banten DKI dapat terbentuk, Ketua sarati Banten Pusat yang telah membantu terbentuknya sarati banten DKI, Pinandita GD Suparta yang telah mengusulkan terbentuknya Srati banten DKI Jakarta. Juga kepada ketua tempek Cijantung karena telah bersedia memberikan tempat untuk terlaksananya kegiatan Simakrama dan Workshop Sarati Banten Indonesia Korwil DKI Jakarta,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya mengharapkan dukungan, bimbingan dan tuntunan dari ketua PSN Pusat, Sarati Pusat, SDHD, beserta para tokoh lainnya.


Berita Daerah LAINNYA