Pembimas Hindu Jateng: Maksimalkan Kualitas Diri di Masa Brahmacari Jadi Kunci Bangun Keluarga Harmonis

Pembimas Hindu Jawa Tengah (Jateng) I Dewa Made Artayasa saat membuka kegiatan Pembinaan Pranikah pada Remaja/Pemuda Hindu di Hotel New Puri Garden Kota Semarang, Jumat (22/09/2023).

KOTA SEMARANG, (BIMAS HINDU JATENG) – Memaksimalkan kualitas diri di masa Brahmacari atau masa menuntut ilmu bisa menjadi kunci untuk membangun keluarga yang harmonis.

Hal itu disampaikan oleh Pembimas Hindu Jawa Tengah (Jateng) I Dewa Made Artayasa saat membuka kegiatan Pembinaan Pranikah pada Remaja/Pemuda Hindu di Hotel New Puri Garden Kota Semarang, Jumat (22/09/2023) sebagai perwakilan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

“Perlunya memaksimalkan kualitas diri pada masa Brahmacari Asrama karena ketika memasuki jenjang Grhasta, akan ada banyak tantangan dan rintangan, serta dinamika dinamika kehidupan yang sangat kompleks. Jika tidak siap dengan semua itu, maka akan jatuh di jalan,” katanya.

Pada kesempatan itu, I Dewa Made Artayasa menjelaskan bahwa dalam ajaran agama Hindu sudah diajarkan secara gamblang mengenai hal tersebut. Apa yang tersurat dalam ajaran agama, yakni Catur Asrama jelas disampaikan 4 tingkatan hidup harus dilewati sehingga kehidupan akan semakin damai dan harmonis.

Ia mengatakan, sebelum memasuki jenjang Grhasta atau masa membangun rumah tangga, harus terlebih dahulu menyelesaikan jenjang Bramacari atau masa menuntut ilmu sebaik mungkin. Apabila dalam jenjang Brahmacari belum selesai dan sudah masuk dalam jenjang Grhasta itu artinya sebagai pemuda dan remaja belum kuat sradha dan bhaktinya .

 “Para generasi Hindu yang hadir di ruangan ini, perlu kalian ingat berapa besar pengorbanan yang telah diberikan kepada kalian, mulai dari dalam bentuk embrio sampai sekarang sudah menjadi orang yang berpendidikan. Maka berikan penghormatan tertinggi kalian dengan cara tetap menjadi Hindu yang hebat,” jelas I Dewa Made Artayasa.

Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh 40 peserta para generasi muda yang belum memasuki jenjang Grhasta asrama atau melaksanakan pernikahan dari berbagai Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.

Sementara itu, Ketua panitia Retno Wulan berharap bahwa kegiatan ini bisa memaksimalkan potensi diri dalam jenjang Brahmacari Asrama. Hal itu sejalan dengan tema yang diusung yaitu ‘Pencegahan Nikah Dini Genarasi Z Menuju Keluarga Sukinah’.

“Dengan dilaksanakan kegiatan pembinaan pranikah pada remaja dan pemuda Hindu ini diharapkan mampu membekali para genearasi muda Hindu tidak turut menyumbang angka tinggingya kasus pernikahan dini yang ada di Provinsi Jawa Tengah,” katanya.


Berita Daerah LAINNYA