Pembinaan Umat Hindu di Kabupaten Wonosobo

Pembimas Hindu Membuka Acara Pembinaan Umat di Wonosobo
Wonosobo Jawa Tengah. Program Mengaji Indonesia dimaksudkan untuk lebih mendekatkan dan mengajak lapisan masyarakat dalam memantapkan semangat keindonesiaan  dilaksnakan oleh Bimas Hindu Jawa tengah dengan Pembinaan Umat Ke Daerah di Jawa Tengah hadir langsung ditengah masyarakat berbentuk forum dialog dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Forum ini dibentuk untuk membicarakan berbagai hal yang berkembang di masyarakat. Terutama yang terkait dengan ke-Indonesiaan di tengah kompleksitas kehidupan yang semakin kompetitif yang dalam kementerian agama disebut “Mengaji “. Program Mengaji atau mengasah jati diri Indonesia Ini merupakan salah satu dari  11 poin Program Direktif Menteri Agama yang harus dilaksanakan tahun ini. Untuk itu sangat penting untuk diimplementasikan program tersebut.

“Mengaji (mengasah jati diri) Menuju Jagadhita mengedepankan pengetahuan untuk pengembangan keilmuan di masa kita hidup” ungkap I Dewa Made Artayasa.

Sejalan dengan apa yang menjadi program Direktif Menteri Agama Bimas Hindu Jawa Tengah menyelengarakan pembinaan umat Hindu untuk menberikan pembekalan pegetahuan tentang ajaran Hindu yang mengedepankan pada nilai-nilai Tatwa, Susila dan Upacara. Tatwa adalah Pengetahuan ilmu yang harus dipahamai dan dipelajarai selama hidup, etika adalah perilaku kehidupan bermasyarakat sesuai dengan norma yang berlaku, upacara adalah nilai tradisi kehinduan yang merupakan tidak bisa dipisahkan dari nilai tradisi dan budaya, jelas I Dewa Made Artayasa pada pembukaan pembinaan umat di Wonosobo, Sabtu (26/5)

Pembinaan Umat Hindu di ikuti oleh 40 (empat puluh) peserta dari Kabupaten Wonosobo, dihadiri oleh Pandita Dwijati Prawira Dharma Telabah dan Ketua satu Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Jawa Tengah Drs. Anak Agung Ketut Darmaja, M.Pd.H.

I Dewa Made Artayasa mengatakan “membangun kebersamaan dalam kehidupan dseperti yang tersurat pada  ajaran Hindu Wasu Dewa Kutum Bhakam”

Menjaga kebersamaan untuk kedamaian adalah keniscayaan, karena kelompok terkecil dalam kehidupan adalah keluarga, kemudian tentangga maka kita sebagai umat Hindu harus memahami keberadaan tentangga sekitar kita bahwa mereka semua memiliki keyakinan yang berbeda dan mempunyai perilaku yang berbeda namun memiliki kesamaan ciptaaan Tuhan yang sama-sama hidup dalam satu kelompok besar yang disebut masyarakat. Harapan besar sebagai umat Hindu saling menghargai dan menghormati tetangga kita karena saudara terdekat kita adalah tetangaga kita. Jelas I Dewa Made Artayasa.

Mengaji I atau Mengasah Jati Diri Indonesia, kata Arskal, merupakan salah satu program yang direkomendasikan pada Rakernas Pimpinan Kementerian Agama tahun 2018. Program ini didesain oleh Bimas Hindu dengan pelaksanaan Pembinaan Umat Hindu di daerah sebagai pembekalan dan pendampingan keumatan. “Wahonogol”.

Berita Daerah LAINNYA