Peningkatan Kualitas Dan Pengembangan Kecerdasan Peserta Didik Yang Berkarakter

Mataram INMAS,_Senjata yang paling ampuh untuk mencapai predikat yang termulia bagi Guru yang menjadi penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bangsa disemua Negara harus menguasai 4 (empat) kompetensi dasar yaitu Profesional, Pedagogik, Sosial dan Kepribadian (PROPEDSOSDIAN) sehingga kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Hindu Tingkat SMP ini menjadi sangat penting.

Dengan tema “Ciptakan Guru Pendidikan Agama Hindu yang berkompeten dalam peningkatan kualitas dan pengembangan kecerdasan peserta didik yang berkarakter, bermartabat, religius dan berbudaya”  sesuai dengan 2 hal dari 11 Program Direktif Pemerintah tentang Pendidikan yang dikenal dengan NGOPI-AH (Ngobrol Pendidikan Agama Hindu) dan MENGAJI (Mengasah Jati Diri).

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha H. Sirojuddin membuka secara resmi pelaksanaan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Hindu Tingkat SMP se Provinsi Nusa Tenggara Barat siang ini (Rabu, 12-9-2018) di Hotel Fave Mataram.

“Seorang Guru yang dituntut untuk menciptakan siswa didiknya menjadi anak-anak yang berkarakter, maka Guru  harus dapat memberikan contoh yang baik kepada siswa didiknya”, disampaikan H. Sirojuddin didepan 40 peserta Workshop yang terdiri dari unsur Guru Pendidikan Agama Hindu Kabupaten/Kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat pada saat memberikan sambutan dan arahan yang sekaligus membuka kegiatan Workshop ini secara resmi.

Selanjutnya H. Sirojuddin sangan mengharapkan hasil yang tertulis dari Workshop ini yang akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, maka diminta kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini sampai dengan selesai yang direncanakan akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 12 sampai dengan 14 September 2018.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Dewa Ketut Mertayasa dalam laporannya menyampaikan bahwa NGOPI-AH (Ngobrol Pendidikan Agama Hindu ini bermakna agar selalu secara stagnan didiskusikan mengingat perkembangan dunia Pendidikan yang bersifat dinamis, inovatif dan kreatif, sedangkan MENGAJI (Mengasah Jati Diri) ini bermakna bahwa sebagai tenaga Pendidik wajib mengasah kemampuan diri dalam mengedukasi dan menstranformasi ilmu untuk mencerdaskan anak Bangsa, papar Dewa Ketut Mertayasa. (MO)(foto:Pande)

Berita Daerah LAINNYA