Potensi Ekonomi Kreatif Umat Hindu Masih Sangat Layak untuk Digarap

Kegiatan Pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif Umat Hindu
(Ura Hindu) Denpasar, 29 April 2019
Potensi ekonomi kreatif umat Hindu sangat besar dan masih sangat layak untuk digarap. Motivasi dan kesadaran umat terkait potensi ekonomi kreatif ini harus dibangkitkan. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah umumnya terletak pada akses permodalan, akses dalam bidang pemasaran, penguasaan teknologi informasi yang lemah, kurangnya kualitas pemberian layanan kepada konsumen dan beberapa permasalahan lainnya.

Permasalahan-permasalahan tersebut harus mendapat perhatian untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi umat Hindu. Beberapa kegiatan pembinaan dapat dilakukan, salah satunya dalam bentuk pengembangan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, Bidang Urusan Agama Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali melaksanakan kegiatan Pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif Umat Hindu mulai dari tanggal 22 April 2019 sampai dengan 25 April 2019 bertempat di The Vasini Smart Boutique Hotel yang beralamat di Jalan WR Supratman Nomor 288 Kesiman Kertalangu Kota Denpasar. Peserta yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini berjumlah 80 orang pelaku usaha yang merupakan perwakilan dari masing-masing kabupatenkota se-Bali. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif Umat Hindu adalah untuk meningkatkan peran serta pelaku ekonomi kreatif dalam membangun kemandirian umat Hindu di bidang ekonomi; meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilan peserta; sebagai ajang komunikasi, tukar informasi, sharing antar pelaku ekonomi kreatif; serta sebagai upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi umat menuju masyarakat yang santi jagadhita. Harapannya tentu saja agar umat Hindu mampu mandiri dan bersaing dengan umat yang lain dalam hal pengembangan ekonomi sehingga kesejahteraan umat Hindu di Bali semakin meningkat.
 
Kegiatan Pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif Umat dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali (I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag). Dalam sambutannya, Beliau menyatakan bahwa manusia tidak harus hanya berfokus pada masalah agama saja dan meninggalkan dunia material. Manusia yang baik adalah manusia yang bisa menjaga keseimbangan antara aspek lahir dan juga batinnya. Bagi umat Hindu, Dharma harus menjadi dasar untuk mencari Artha (harta), Artha digunakan untuk memenuhi Kama (nafsu) dan nafsu manusia tidak boleh dibunuh. Nafsu hanya perlu dikendalikan. Nafsu atau keinginan inilah yang bisa membuat kehidupan manusia menjadi lebih maju dan lebih baik lagi. Kehidupan beragama Hindu membuat pasar tradisional di Propinsi Bali menjadi lebih hidup. Kesibukan umat Hindu membuat beberapa dari mereka tidak memiliki waktu luang untuk membuat canang ataupun banten yang sebenarnya sangat mereka perlukan dalam kehidupan beragama sehari-hari. Celah inilah yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh umat Hindu lainnya. Beliau juga menyampaikan bahwa sesungguhnya ada begitu banyak potensi yang dimiliki oleh umat Hindu seandainya mau berinisiatif dan berkreasi dalam menangkap peluang yang ada. Kegiatan pembinaan ini dimaksudkan untuk mendorong dan memberikan motivasi kepada peserta dalam menggerakkan ekonomi kreatif umat Hindu sehingga potensi-potensi ekonomi kreatif umat Hindu dapat digarap secara maksimal. Di bagian akhir sambutannya, Beliau berharap seluruh peserta nantinya dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan waktu yang ada untuk dapat berdiskusi dengan seluruh narasumber yang totalnya berjumlah 8 orang yang akan dihadirkan dalam kegiatan pembinaan ini sehingga ilmu yang didapat akan bermanfaat dan dapat diimplementasikan oleh seluruh peserta sebagai penggerak ekonomi umat Hindu.

Narasumber yang dihadirkan untuk memberikan materi kepada peserta adalah I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag dengan materi Peran Kementerian Agama dalam Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Ekonomi Umat; Prof. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Ph.D dengan materi Strategi Penguatan Ekonomi dan Membangun Eksistensi Umat Hindu; Prof. Dr. Ida Bagus Yudha Triguna, M.S dengan materi Membangun Ekonomi Kerakyatan dalam Perspektif Hindu; Drs. Ida Bagus Mastika, M.Fil.H dengan materi Strategi Membangun Usaha Kecil Berbasis Agama Hindu; Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M.Si dengan materi Pemberdayaan Umat Hindu Melalui Kewirausahaan; DR. Drs. Made Wena, M.Si dengan materi Pembangunan Ekonomi Umat Berbasiskan Desa Pakraman; I Gusti A. Ketut Gde Suasana, SE, MM dengan materi Mengembangkan Mindset Kewirausahaan Umat Hindu; serta Drs. I Dewa Made Nida Udyana, M.Pd.H dengan materi Implementasi Ajaran Catur Purusa Artha dalam Membangun Ekonomi Kreatif Umat Hindu.

Semoga kegiatan pembinaan ini dapat menjadi media komunikasi antar pelaku usaha sehingga para pelaku usaha ini dapat saling bertukar informasi terkait usaha yang sedang dijalankan bahkan secara lebih jauh lagi diharapkan terbentuk jalinan kerjasama antar pelaku usaha agar usaha yang kini sedang dijalankan semakin berkembang. (ts)

Berita Daerah LAINNYA