Sekjen : Ada Tiga Hal Kualitas Kehidupan Beragama

Palembang (DBH) Visi Kementerian Agama ada lima Sekjen Kementerian Agama Nur Syam akan memaparkan tiga di antaranya, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, dan meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Visi tersebut disampaikan pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Perencanaan Pusat, Daerah dan Perguruan Tinggi Hindu di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Senin (6/4).

Nur Syam menjelaskan, Terkait peningkatan kualitas kehidupan umat beragama ada tiga hal yang harus ditingkatkan, yaitu relasi manusia dengan tuhan, relasi manusia dengan manusia, dan relasi manusia dengan alam, jelas Sekjen.

Untuk peningkatan kualitas kerukunan umat beragama, menurut beliau hal itu menjadi sangat penting karena apalah artinya kualitas kehidupan beragama meningkat sementara pemeluk agamanya tidak rukun. Tanpa kerukunan tidak akan terjadi persatuan dan tanpa persatuan tidak akan ada pembangunan.

Dalam meningkatkan kerukunan umat beragama.Negara kita multi agama, multi etnis, sehingga perlu kerukunan. Menteri Agama Pak Mukti Ali yang mencetuskan Tri Kerukunan Umat Beragama. Dengan Tri Kerukunan Umat Beragama diharapkan kerukunan intern, ekternal, dan dengan pemerintah dapat harmonis. Tanpa kerukunan tidak ada persatuan, tanpa persatuan tidak ada pembangunan. Tiga pelayanan yang perlu diberikan kepada kaum minoritas, pelayanan kependudukan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan yang relevan.

Sekjen menegaskan Peningkatan kualitas pendidikan keagamaan perlu aanya perumusan program yang diperlukan yaitu Program perluasan akses pendidikan dan peningkatan kualitas, peningkatan mutu dan daya saing, tegas Nur Syam.

Pada akhir tahun ini kita akan memasuki Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Sekjen berpesan Ada empat hal yang harus diwaspadai saat kita memasuki masa MEA tersebut, yaitu free of label (tenaga kerja bebas datang dari berbagai negara), free of trade (perdagangan bebas), free of capital (capital bebas), dan yang ditakutkan jika ada free of land (tanah bebas), pesan Nur Syam.

Bagaimana kita bisa meningkatkan Bila kualitas dan kompetensi kita dalam hal pendidikan bisa meningkatkan daya saing dan jika tidak berarti pendidikannya menjadi gagal,jelas Sekjen.

Contoh di negara Thailand sudah menyadari pentingnya pendidikan secara global sedangkan di perguruan tinggi di Thailand sudah banyak membuka prodi dan pusat kajian bahasa Indonesia karena Indonesia merupakan pasar kerja yang sangat bagus di mata mereka.

Akhir dari sambutan Sekjen perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi, karena instansi kita vertical. Sedangkan untuk Satker Kemenag memiliki Satker yang paling bayak dengan jumlah 4200 satker. Kemenag mendapatkan predikat Wajar tanpa pengecualian (WTP) yang belum mulus terutama pada bansos, pengadaan barang dan jasa, asset, tutup Nur Syam. (pp)

Berita Daerah LAINNYA