Dirjen Bimas Hindu Ajak Umat di Gunung Kidul Pegang Ajaran Eyang Sabda Palon

Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof. I Nengah Duija saat persembahyangan bersama dan Simakrama dengan Umat Hindu di Pura Bhakti Widhi Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (17/11/2023).

GUNUNG KIDUL, DIY, (BIMAS HINDU) - Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Prof. I Nengah Duija mengajak Umat Hindu Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memegang ajaran leluhur Eyang Sabda Palon. 

"Peradaban Hindu di tanah Jawa ini tidak terlepas dari ajaran Eyang Sabda Palon yang merupakan penguasa dan leluhur umat di tanah Jawa. Di mana beliau mengajarkan kita untuk terus hidup berdampingan, saling menghargai dan menghormati sesama manusia, " kata Prof. Duija saat persembahyangan bersama dan Simakrama dengan Umat Hindu di Pura Bhakti Widhi Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (17/11/2023). 

Turut mendampingi Dirjen Bimas Hindu dalam agenda ini, Kasubdit Penyuluhan, Pembimas Hindu DIY, Pembimas Hindu Jawa Tengah, Ketua PHDI Kab. Gunung Kidul, dan Ketua STHD Klaten.

Pada kesempatan itu, Umat Hindu Gunung Kidul menyampaikan keinginan agar bisa mendirikan lagi Pasraman Formal di Gunung Kidul. Prof. Duija pun turut mengapresiasi semangat dan keinginan umat, namun demikian Prof. Duija berharap agar bisa bersabar terlebih dahulu.

"Kami sedang menunggu PMA (Peraturan Menteri Agama) terbaru mengenai pendirian sekolah Widyalaya yang akan disahkan oleh Menteri Agama dalam waktu dekat. Nantinya, di Gunung Kidul akan dibuat Sekolah yang sesuai dengan PMA tersebut, " tuturnya. 

Sebelumnya, Dirjen Bimas Hindu melaksanakan doa bersama untuk Palestina di Candi Prambanan dan juga event Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Yogyakarta selama 3 hari.

Adapun kunjungan Dirjen Bimas Hindu ke Pura Bhakti Widhi ini merupakan kegiatan yang direncanakan untuk melihat kondisi umat Hindu Khususnya di Gunung Kidul dan sekaligus melihat hasil dari salah satu program bimas hindu yaitu Program 1000 Pelinggih di Gunung Kidul. Kedatangan Dirjen Bimas Hindu dan rombongan disambut hangat dengan gebyar tarian Kidung dan Gamelan dari Umat Hindu Kab. Gunung Kidul. 

Program 1000 pelinggih ini berjalan bertahap periode 2018-2023 dan merupakan bentuk upaya memperkuat identitas dan jati diri umat Hindu di tengah menguatnya modernisasi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHDI Kab. Gunung Kidul menyampaikan bahwa Pura Bhakti Widhi ini merupakan salah satu pura paling besar di gunung kidul dengan luas 2100 m3. Pura ini Berdiri pada tahun 1985 dan mulai dilaksanakan perbaikan bersar-besaran pada tahun 2001 dan merupakan pilot projek dari program 1000 Pelinggih di Gunung Kidul. 

Selain fokus pada Program 1000 pelinggih, Kab. Gunung kidul juga memiliki Program pendidikan dengan berdirinya 6 pasraman. Salah satunya adalah Pasraman Widya Santhi yang terletak di Pura Bhakti Widhi dan kedepannya siap membangun pasraman formal kembali dengan mengikuti aturan pma terbaru. 

"Kemudian ada Program ekonomi keumatan yang memiliki 3 sub pemberdayaan yaitu, Unit Penyediaan dana usaha umat (simpan pinjam), Unit Peternakan Umat ( kambing dan sapi), Unit Pendistribusian 1000 Pelinggih, " jelasnya. 

Senada dengan Ketua PHDI Gunung Kidul, Pembimas Hindu DIY, Didik Widya Putra menyampaikan kesiapannya untuk terus mebantu dan mem-back up Umat Hindu di Gunung Kidul dengan penyelenggaraan program-program yang dapat benar-benar berguna untuk umat sesuai dengan arah Dirjen Bimas Hindu. 


Berita Pusat LAINNYA