Hari Guru Nasional, 300 Guru Agama Hindu Ikuti Seminar Gerakan Merdeka Mengajar

Webinar Nasional “Bergema” Bergerak Bersama Platform Merdeka Mengajar (PMM) Berbagi Praktik Baik IKM Seri 2, Rabu (22/11/2023) malam.

JAKARTA, (BIMAS HINDU) - Sebanyak 300 Guru Agama Hindu seluruh Indonesia mengikuti Webinar Nasional “Bergema” Bergerak Bersama Platform Merdeka Mengajar (PMM) Berbagi Praktik Baik IKM Seri 2, Rabu (22/11/2023) malam. Seminar tingkat nasional ini digelar sekaligus memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2023.

Seminar yang digelar secara luring dan daring via Zoom ini turut menghadirkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) I Nengah Duija sebagai Keynote Speaker, Penggerak Komunitas Belajar Guru IKM I Nengah Asrama Juta Ningrat dan 2 pemateri yaitu Guru Penggerak Angkatan VII Denpasar I Gede Budi Adi Mahardika dan CGP Angkatan IX Tabanan I Wayan Arip Saputra.

Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija dalam kesempatan itu mengatakan, agenda seminar ini merupakan upaya bagaimana menyampaikan pengalaman-pengalaman di dalam komuntias yang bisa memberikan motivasi dan inspirasi kepada guru-guru agama Hindu yang ada di seluruh Indonesia. 

Duija menekankan, guru Agama Hindu harus dituntut untuk selalu meng-update pengetahuan pedagogiknya, pengetahuan dalam pendalaman agama dan juga keterampilan dalam menguasai teknologi. 

“Ini adalah tantangan terbesar dari apa yang diamanatkan oleh undang-undang dan juga oleh situasi sekarang ini bahwa guru lebih banyak dituntut dari keterampilan, ada persoalan bagaimana metode mengajar yang lampau yang telah dilaksanakan bertahun-tahun,”

“2024 kita lihat situasi mudah-mudahan kurikulum merdeka dan merdeka belajar ini masih diteruskan. Jika tidak kita harus juga mengambil ancang-ancang apakah perubahan kurikulum akan terjadi lagi. Tentu, siklus 5 tahunan 10 tahun ini akan juga berpengaruh kepada kinerja guru kita,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Duija juga turut menyampaikan banyak terima kasih kepada komunitas belajar baik yang tergabung dalam MGMP, dari berbagai daerah, juga dari Pandu Nusa dan juga yang lainnnya yang ikut terlibat dalam kegiatan ini. 

“Bahwa kita punya tugas yang sama untuk mencerdaskan anak bangsa. Mari kita bekerja bersama-sama, mudah-mudahan dengan cara ini seluruh guru guru agama hindu di pelosok tanah air tergerak hatinya untuk mengubah dan juga mengubah carakerja kita secara metodologi, adaptasi terhadap teknologi,” katanya.

Duija berpesan, hal itu harus menjadi perhatian semua pihak. Jangan sampai seorang guru-guru yang berada di pelosok Indonesia tidak mengenal istilah kurikulum diadaptasi sekarang. 

“Saya berharap komunitas Pandu Nusa mampu memberikan motivasi, mampu memberikan bimbingan, tuntunan kepada seluruh guru guru agama Hindu baik melalui MGMP maupun melalui komunitas komunitas lainnya supaya kita bisa bergerak bersama-sama,” pungkasnya.


Berita Pusat LAINNYA