I Nengah Duija Tekankan Direktorat Pendidikan Adakan Kegiatan Berbasis Prestasi dan Peningkatan SDM

Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija saat rapat evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2023 dan persiapan pelaksanaan anggaran tahun 2024, Senin (23/10/2023).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) RI I Nengah Duija menekankan kepada Direktorat Pendidikan Ditjen Bimas Hindu untuk mengadakan kegiatan-kegiatan berbasis prestasi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Saya tekankan supaya semua kegiatan itu yang berbasis prestasi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sehingga, kegiatan itu akan berdampak nyata di kualitas dan tentu akan tercatat di Kementerian Agama sebagai presetasi. Jangan sampai kegiatan hanya sekadar orientasi dan pesertanya juga itu-itu saja, ” kata Duija dalam rapat evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2023 dan persiapan pelaksanaan anggaran tahun 2024, Senin (23/10/2023). 

Duija mengungkapkan bahwa anggaran yang ada di bidang Pendidikan itu banyak. Sehingga, dia menekankan supaya anggaran tersebut terserap baik dan maksimal dari segi pemanfaatannya dan hasilnya. Program-program berbasis prestasi dengan mengadakan kompetisi dan kemudian ada penghargaan terhadap hasilnya, menurut Duija, perlu digalakkan di bidang pendidikan.

“Kegiatan yang berbasis prestasi seperti kompetisi olah raga sains dan seni antar guru di Pasraman bisa diadakan. Atau masih banyak inovasi-inovasi di Pendidikan. Jadi, ini bisa untuk menakar prestasi dan capaian SDM Hindu lewat kegiatan yang diadakan oleh bidang pendidikan,” kata Duija. 

Lebih lanjut, Duija memberikan beberapa catatan, utamanya terkait kepatuhan terhadap regulasi. Duija menyoroti beberapa laporan kegiatan ada yang direvisi namun revisinya tidak tuntas. Oleh karenanya, ia meminta agar revisi kegiatan diperhatikan sesuai dengan regulasi yang sudah ada.

“Salah satu yang menjadi kunci adalah kepatuhan dari regulasi. Rujukan regulasi yang dipakai harus diperhatikan. Kalau regulasi sudah ada, minimal di juklak (petunjuk pelaksanaan) serta juknis (petunjuk teknis) ada dan itu sudah sesuai, maka regulasi telah dipatuhi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Duija juga menyinggung mengenai beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Program ini, kata dia, dikaitkan dengan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem. Maka, dia menekankan perihal ketepatan penyaluran beasiswa tersebut.

“Ini harus benar-benar tepat sasaran. Benar-benar untuk orang miskin dan itu berprestasi. Jangan sampai tidak tepat sasaran supaya tujuan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem itu bisa tercapai dengan orientasi pendidikan,” katanya.

Selain itu, secara umum Dujia meminta supaya Direktur Urusan Agama dan Direktur Pendidikan bisa melakukan pertemuan dengan yang ada di daerah guna mendengar aspirasi dari daerah terkait dengan permasalahan di lapangan. 

“Seperti Dirjen menyapa. Itu bisa dilakukan oleh 2 Direktur minimal 3 bulan sekali untuk menyapa yang ada di daerah. Itu tentu untuk menyaring apa yang menjadi permasalahan-permasalahan di daerah, supaya tidak langsung ke Dirjen. Banyak persoalan teknis ini penting sekali, ada catatan-catatan di daerah bisa kita tindaklanjuti,” tutur Duija.

Sementara itu Sekretaris Ditjen Bimas Hindu Made Santika menekankan agar semua bidang memperisapkan segala petunjuk teknis (juknis) tidak disusun tahun depan, melainkan disusun mulai tahun ini. Hal itu untuk memaksimalkan capaian dari kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.

Adapun rapat evaluasi tersebut diikuti seluruh jajaran Ditjen Bimas Hindu baik secara luring di ruang Meeting Ditjen Bimas Hindu, maupun diikuti secara daring via Zoom.


Berita Pusat LAINNYA