Menuju World Class University 2045, I Nengah Duija Fokuskan Pengembangan Kualitas SDM Hindu

Direktur Jederal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) I Nengah Duija

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Direktur Jederal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) I Nengah Duija akan memfokuskan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) umat Hindu di bidang pendidikan untuk menuju World Class University 2045.

Hal itu disampaikan oleh Duija dalam wawancara khusus menyusul 1 tahun dirinya menjabat di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Duija menyebut, ada 3 poin besar dalam bidang pendidikan yang hendak dia fokuskan ke depan. Pertama adalah penguatan regulasi, infrastruktur serta proses pendirian dan penegerian.

“Untuk penguatan regulasi, kita sedang mengupayakan terbitnya regulasi PMA (Peraturan Menteri Agama) tentang pendidikan umum berciri khas keagamana Hindu,” kata Duija di Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Menurut Duija, regulasi itu penting karena saat membicarakan pendidikan secara sistemik, maka tidak bisa terlepas dari dasar penyelenggaraannya. Dia mencontohkan seperti undang undang sisdiknas sebagai acuan sebagai acuan dari seluruh pendidikan nasional.

“Nah kalau kita sudah selesai regulasi baru menginjak yang kedua yaitu Infrastruktur. Penyediaan kurikulum, Juklak-juknis. Dan terakhir tentang proses pendirian atau penegerian,” jelas Duija.

Duija mengatakan, beberapa pilot project sudah berjalan untuk proses penegeriannya di masing-masing jenjang pendidikan. 

“Ada 6, yaitu SMP, SMK, SMA, SD, Pratama Widyalaya. Nah, dari pendidikan tinggi ini sudah proses penegerian di Klaten 1. Dan kemudian status setelah menjadi Institut ini on progress,” jelasnya.

Sesuai pesan dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, kata Duija, target pada Grand Design 2025-2045 adalah pemerataan akses pendidikan berkualitas yang perlu terus didorong, dan itu yang menjadi program prioritas kementerian Agama.

“Saya harus berterima kasih kepada Pak Presiden kemudian Gus Men (panggilan akrab Menag Yaqut) yang telah memberikan ruang kepada kami di Ditjen Bimas Hindu untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi,” kata Duija.


Duija berharap, ke depan pihaknya mempunyai perguruan tinggi yang betul-betul berkualitas, terutama adalah mengenai penyediaan SDM, menyusul ada 7 dosen Hindu yang saat ini menerima beasiswa LPDP. 

“Ini harus bisa mengakselerasi pemikiran cerdas dari Gus Men. Bahwa  pendidikan keagamaan itu adalah pilihan di masa depan. Kenapa pilihan? Karena itu sesuai dengan undang-undang tujuan pendidikan nasional, yaitu cerdas berakhlak. Jadi cerdas berakhlak tidak cukup diberikan pada kuliah agama atau pendidikan agama yang hanya 2-3 jam. Dia khusus dididik mengitegrasikan pendidikan agama dan umum sehingga anak itu menjadi cerdas berakhlak mulia atau berakhlak keagamaan,” kata Dirjen Bimas Hindu.

“Artinya, ke depan ini pendidikan tidak hanya bicara soal agama namun juga bicara soal  bagaimana pengelolaan kelimuan dari masing-masing perguruan tinggi yang bisa memiliki standar yang dapat disetarakan dengan nasional maupun internasional. Mudah mudahan ke depan sampai 2045 kita bisa mencapai Universitas yang kita miliki bisa mencapai apa yang disebut World Class University, berkelas dunia,” kata Duija menambahkan.

Namun demikan, Duija  mengakui hal tersebut butuh proses yang tidak mudah. Ada step-step yang harus dilalui dan tentu dengan upaya upaya yang sekarang akan menuju sasaran tersebut baik di jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.


Berita Pusat LAINNYA