Perkuat Komitmen Guna Akselerasi Dalam Pencapaian Peringkat B Dalam Akreditasi

Ditjen Bimas Hindu melaksanakan kegiatan Pertemuan Pejabat Ditjen Bimas Hindu dengan Pengelola Perguruan Tinggi Agama Hindu pada tanggal 2-4 Maret 2016 di Denpasar Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen guna akselerasi dalam pencapaian peringkat B dalam akreditasi pada perguruan tinggi di bawah Ditjen Bimas Hindu, yang berkaitan erat dengan rencana strategis dari Ditjen Bimas Hindu yang menargetkan pada tahun 2019 Perguruan Tinggi Hindu dapat memiliki akreditasi minimal B.

Kegiatan yg diikuti oleh 50 peserta ini berasal dari 3 Perguruan Tinggi Agama Hindu Negeri, 8 Perguruan Tinggi Agama Hindu Swasta, dan perwakilan dari Pejabat Ditjen Bimas Hindu Pusat Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 hari menghadirkan 5 orang Narasumber, Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Ph.D. (Dirjen Bimas Hindu), I Wayan Suharta, S.Ag., M.Si. (Sekretaris Ditjen Bimas Hindu), Drs. Ida Bagus Gede Subawa, M.Si. (Direktur Pendidikan Hindu), I Made Sutresna, S.Ag., MA. (Kasubdit Pendidikan Tinggi Hindu), dan Adil Basuki Ahza (Dosen IPB yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris BAN-PT).

Kegiatan dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Ph.D. dan selanjutnya mengisi materi dengan judul Akselerasi Peningkatan Mutu Pengelolaan Pendidikan Tinggi Agama Hindu. Dalam materinya tersebut, Dirjen Bimas Hindu menekankan tentang pentingnya peran Pendidikan Tinggi untuk membangun kemampuan untuk dapat berkompetisi dalam persaingan pasar bebas kedepannya. Agar hal tersebut dapat terwujud diperlukan standar pendidikan yang bermutu dengan melakukan pembenahan internal maupun eksternal di Perguruan Tinggi yang dipimpin.

Bapak Adil Basuki Ahza yang cukup berpengalaman dalam akreditasi perguruan tinggi dan banyak mengetahui tentang penjaminan mutu perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri menekankan tentang sumber utama dapat berkembangnya sebuah perguruan tinggi adalah visinya, untuk mengevaluasi ke arah yang lebih baik maka visi tersebut dapat direvisi setiap tahunnya. Disamping itu untuk menjadi perguruan tinggi yang besar pasti diperlukan dana yang besar pula, Bapak Adil dengan pengalamannya di luar negeri mengatakan perguruan-perguruan tinggi besar di luar negeri banyak mendapatkan asupan dana dari para alumninya. Jadi diharapkan para pengelola perguruan tinggi dapat merangkul para alumninya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkembang lebih baik.

Setelah penyampaian materi dari para narasumber dilanjutkan dengan diskusi-diskusi untuk mendengar permasalahan di lapangan dari para Pengelola Pendidikan di Perguruan Tinggi Hindu. Dari hasil diskusi tersebut disepakatilah beberapa rencana aksi untuk menyikapi permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para pengelola Perguruan Tinggi Hindu. (Gk)

Berita Pusat LAINNYA