Prof. Duija Tekankan Materi Ajar Harus Berpedoman pada Hindu Nusantara

Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija saat mengisi acara Dirjen Bimas Hindu Menyapa Guru Hindu Nusantara, Kamis (18/1/2024).

JAKARTA, (BIMAS HINDU)  – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. I Nengah Duija menekankan bahwa materi ajar harus berpedoman pada Hindu Nusantara.

Hal itu disampaikan oleh Prof. I Nengah Duija saat mengisi acara Dirjen Bimas Hindu menyapa guru Hindu Nusantara, Kamis (18/1/2024).

“Kepada para guru, karena ini bagian dari pembeajaran Agama Hindu, maka materi yang tidak sesuai dengan Hindu Nusantara harus segera diubah. Saya mohon saudara saudara tetap berpedoman dan berkiblat kepada Hindu Nusantara,” tutur Prof. Duija saat menyampaikan arahan yang diikuti secara daring via Zoom oleh Guru Hindu Nusantara.

Dalam kesempatan itu, Prof. Duija juga menyampaikan mengenai progres Pendidikan Widyalaya yang ditargetkan bisa diterapkan tahun ini. Sehingga, Umat Hindu bisa memiliki sekolah berciri khas keagamaan hindu setara dengan madrasah.

Selain itu, untuk upaya peningkatan mutu dan kualitas Guru Hindu Nusantara, Prof. Duija menyampaikan bahwa Ditjen Bimas Hindu akan menggelar kegiatan yang sifatnya kompetisi antar Guru Hindu.

“Ada agenda kompetisi semacam event Nasional agar para guru bisa terpacu mutu dan kualitasnya lewat kompetisi ini. Sehingga, para guru memiliki piagam penghargaan yang memang itu berdasar atas prestasi,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan adanya kompetisi tersebut bisa menjadi upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) hindu yang berdaya saing dan semakin profersional.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Hindu dalam kesempatan yang sama juga memberikan paparan mengenai ‘Kekerasan, Perundungan dan Intoleransi’ kepada para Guru Hindu Nusantara untuk upaya antisipasi manakala ada peserta didik yang mengalami masalah tersebut.

Trimo menyampaikan bahwa ada 3 hal yang menjadi PR ketika berkecimpung di dunia pendidikan, yaitu, terkait dengan Kekerasan, Perundungan dan Toleransi.

“Ketiga itu menjadi PR kita semua. Terkait pendidikan agama Hindu, tentu tidak hanya kognitif saja tetapi kita punya PR untuk bagaimana afektif atau sikap perilaku anak, kemudian psikomotorik anak itu harus diperhatikan. Sehingga, kita punya tanggung jawab moral yang luar biasa untuk mengawal tentang kekerasan, perundungan dan toleransi,” papar Trimo disampaikan secara daring diikuti guru Hindu Nusantara, Kamis (18/1/2024).

Trimo mengungkapkan bahwa, fenomena kekerasan saat ini sering dijumpai baik di media sosial atau pun di lingkungan terdekat.

“Banyak berita yang bermuara pada kekerasan kepada anak, perundungan anak dan sikap intoleransi. Ketiganya itu menjadi hal yang harus kita tangani bersama. Kita harus memiliki semangat dan cita cita bersama untuk mengatasi hal tersebut,” tutur Trimo.

Adapun agenda Dirjen Bimas Hindu dan Direktur Pendidikan Hindu menyapa itu diikuti oleh guru Hindu Nusantara secara daring via zoom dan disiarkan langsung lewat Youtube Ditjen Bimas Hindu.


Berita Pusat LAINNYA