Tari Barong dan Kecak Ditjen Bimas Hindu Pukau Lebih 500 Penonton di HAB Ke-78 Kemenag

Performance Tari Kecak yang digelar Ditjen Bimas Hindu memeriahkan Dev-X di puncak acara HAB ke-78 Kemenag di JCC, Minggu (7/1/2024).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Lebih dari 500 penonton terpukau oleh pertunjukan Tari Barong dan Kecak yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Lebih dari 500 penonton usai mengikuti Yoga Kesehatan yang dipandu oleh instruktur dari Ditjen Bimas Hindu mereka disuguhkan 2 tarian khas Bali yaitu tari Barong dan Kecak. Dari 500 lebih penonton bahkan tak ada yang beranjak dari lokasi ruang Cendrawasih JCC itu. Justru, penonton semakin bertambah.

Perform pertama dimulai dari tari Barong yang ditampilkan di panggung Cendrawasih Hall. Penonton pun serasa masuk suasana di Bali dan menikmati dengan seksama setiap gerak Barong di panggung. Sesekali mereka bertepuk tangan usai melihat gerakan-gerakan yang menakjubkan dari para performer.

Tak selesai di situ saja, usai tari Barong, penonton pun kemudian disugihi Tarian Kecak. 500 penonton lebih itu pun makin takjub dan sesekali sorak dan tepuk tangan pecah di ruangan Cendrawasih itu. Penampilan 2 tarian yang kurang lebih 1 jam itu berhasil tak membuat beranjak para penonton.

Adapun 2 tari yang ditampilkan oleh Ditjen Bimas Hindu ini adalah dalam rangka meramaikan Dev-X di puncak peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kemenag di JCC 5-7 Januari 2024.

“Kita sepanjang ini sudah menampilkan berbagai aktivitas yang terkait dengan bagaimana Hindu dalam berkearifan lokal di nusantara,” kata Dirjen Bimas Hindu, Prof. I Nengah Duija, Minggu (7/1/2024).

Selain itu, kata dia, disuguhkan pula untuk para penonton, yaitu performance tari Kecak dan Barong, juga Talkshow Ekonomi Keumatan dari Owner Krisna Oleh-Oleh Bali.

“Ini menyasar ke generasi muda yang bicara soal kewirausahaan dan kita tentu mengucapkan terima kasih kepada Gus Menteri dan semua jajarannya yang telah memberikan ruang kepada seluruh Bimas Eselon 1 yang ada di Kementerian Agama,” kata Prof. Duija.

“Itu berarti kita sudah menampilkan bahwa Hindu yang berkearifan Nusantara ini sudah kita tampilkan dan itu bentuk komitmen bagi Kementerian Agama bahwa kita memang harus berdiri sesuai dengan amanah dari Bung Karno bahwa Hindu itu harus berkiblat kepada Budaya yang begitu kaya raya di seluruh nusantara,” tutur Prof. Duija.

Dengan begitu, menurutnya, justru akan membangkitkan semangat para umat Hindu di daerah sesuai dengan apa yang mereka laksanakan dan apa yang mereka yakini.

Sementara itu, PIC Dev-X Unit Eselon 1 Ditjen Bimas Hindu Ni Wayan Pujiastuti mengatakan, Ditjen Bimas Hindu membuka Booth yang ia sebut sebagai Booth Pembelajaran. Hal itu, kata dia, karena di satu tempat ini pengunjung bisa belajar 5 hal sekaligus.

"Ini kami namai Booth Pembelajaran karena ketika pengunjung masuk di sini, mereka bisa belajar banyak hal mengenai Hindu Nusantara. Ada praktik pengobatan tradisional Ayurvedic, praktik menulis huruf Jawa kuno, belajar membaca Sloka, praktik seni pahat dan yoga kesehatan," katanya.

Puji berharap booth ini memperkenalkan kepada pengunjung bahwa Hindu Nusantara itu beragam. “ Hindu Nusantara itu memang beragam dengan keunikannya masing masing dengan cara atau praktik beragamanya yang berbeda, mengadopsi budaya lokal masing-masing. Itulah Hindu Nusantara,” pungkasnya.


Berita Pusat LAINNYA