Tingkatkan Kompetensi, I Nengah Duija Dorong Penyuluh Agama Hindu Bisa Menulis

Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija

BALI, (BIMAS HINDU) –  Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija mendorong para penyuluh Agama Hindu supaya bisa menempa diri di bidang kepenulisan, sehingga nanti para penyuluh bisa membuat sebuah karya tulis guna meningkatkan kompetensi dan juga persiapan penyetaraan.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija dalam acara Bimbingan Teknis Penulisan Karya Ilmiah Bagi Penyuluh Agama Hindu di Harris Hotel & Conventions Denpasar, Bali, Senin (16/10/2023).

“Jadi Penyuluh Agama Hindu akan berurusan dengan banyak hal di masyarakat. Oleh karena itu saya minta kepada para penyuluh jangan hanya memikirkan untuk memberikan pembelajaran kepda masyarakat saja. Namun, sekarang penyuluh juga harus memikrikan diri sendiri terkait penyetaraan. Maka daripada itu saya meminta ke pada penyuluh supaya bisa menulis atau membuat karya tulis,” tutur Duija.

Hal itu, lanjutnya, diperlukan ketika ada penyetaraan penyuluh. Jika itu tidak dilakukan per Desember tahun ini, kata Duija, maka angka kredit penyuluh akan benilai NOL. Atas hal tersebut, Duija pun mendorong kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) Agama Hindu untuk bisa membuat Jurnal Nasional.

“Saya akan mendorong Pokjaluh ini menjadi asosiasi untuk bisa membuat jurnal nasional penyuluh, dengan format artikel jurnal. Apalagi sekarang jurnal adalah kebutuhan dari setiap orang untuk kenaikan pangkat. Dan nantinya, akan dibuat satu kegiatan penyusunan jurnal yang dikelola oleh Pokjaluh, karena yang penting harus ada wadah dahulu,” kata Duija.

Selanjutnya, Duija meminta agar jurnal dirancang dan ditentukan terkait tulisan atau artikel mana yang bisa masuk. “Saya minta kepada teman-teman penyuluh mulai sekarang memikirkan tema tulisan yang bisa masuk kepda masyarakat. Itu skema-skema yang kami siapkan,” katanya.

Jadi, Duija menyebut, selama ini tidak ada penghargaan kepda penyuluh mana yang bekrja makasimal dan mana penyuluh yang tidak bekerja. Mestinya, di Pendidikan Dasar dan Menengah itu bisa membuat penghargaan nasional.

“Saya juga minta kepada penyuluh untuk berkolaborasi dengan penyuluh yang beda agama. Kalian harus berkalaborasi. Ke depan kita akan membuat buku panduan penyuluhan yang mana akan berisi mana yg bisa disampaikan dan mana yang tidak boleh disampaikan,” kata Duija.

Duija menegaskan, usai acara ini para penyuluh agar bisa menularkan kepada teman-teman di daerah untuk bergabung pada group penyuluh. Bagaimana tata cara konsep menulis yang baik, sehingga penyuluh ini bisa mempunyai persepsi menulis yang sama.

“Jadi saya minta group penyuluh ini bisa menjadi wadah untuk selalu aktif berdiskusi dan sharing terkait kepenulisan dan karya tulis antar penyuluh,” pungkasnya.


Berita Pusat LAINNYA