Tri Handoko Seto: Kegiatan harus beroutcome dan berimpact

Foto: Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto, saat memimpin rapat.
BimasHindu,Jakarta – Tak lama setelah dilantik, Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto, segera mengajak rapat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator dilingkungannya, Jumat (148). Agendanya ialah melaporkan capaian pelaksanaan kegiatan di masing bidang. Strukutur organisasi, keterbatasan SDM dan realisasi serapan yang rendah ialah beberapa masalah yang disampaikan, disamping masalah lainnya seperti pemotongan anggaran dan penguatan payung hukum Badan Dharma Dana Nasional. Penekanan beliau dalam rapat tersebut ialah: 

1. Menyeragamkan pemahaman bahwa APBN adalah instrumen pertumbuhan ekonomi; 
2. Realisasi yang cepat, memicu pertumbuhan ekonomi; 
3. Tidak membuat catatan tentang rendahnya serapan Negara, karena ini Rupiah Murni; 
4. Melakukan inovasi layanan dengan menyebarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ada secara masif agar masyarakat lebih mudah memperoleh informasi; 
5. Memanfaatkan RPJMN Kementerian Agama 2020-2024 yang salah satunya adalah Moderasi Beragama agar anggaran pendidikan bisa dimaksimalkan kearah itu; serta, 
6. Melakukan inovasi dengan melayani 1(satu) segmen sehingga menginspirasi tokoh dan pengusaha Hindu untuk melakukan jejak yang sama;  

Sejalan dengan pesan Presiden Republik Indonesia agar bantuan tak hanya Send namun Deliverd maka diera kepemimpinan Bapak Seto, beliau akrab dipanggil, kini kegiatan Ditjen Bimas Hindu harus beroutcome dan berimpact terhadap masyarakat Hindu. Mengakhiri rapat pada malam itu, beliau gambarkan seperti ini ibarat mengendarai sepeda, jika tidak bisa memanfaatkan maka sepeda akan dipanggul, namun bagi yang sudah biasa, sepeda itu akan dinaiki, itu beliau sampaikan agar kinerja dapat lebih efisien dan meningkatkan profesionalisme pegawai.

Berita Pusat LAINNYA