Tri Handoko Seto:"VUCA vs VUCA"

Tri Handoko Seto membuka Seminar Nasional STAH Dharma Nusantara Palu, 25/5/2021
Palu -- Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana, Palu, Sulawesi Tengah, menyelenggarakan Seminar Nasional di auditorium Hotel Parama Su, Selasa 25 Mei 2021. Tema yang diambil ialah Pengembangan Kelembagaan STAH Dharma Sentana Menuju Unggul di Era Society 5.0.

Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto, hadir, membuka sekaligus memberi sambutan. Beliau jelaskan, beberapa tujuan terkait pendidikan Direktorat Bimas Hindu, diantaranya, menyiapkan dan menyediakan pendidikan yang merata dan berkualitas dengan perspektif moderasi agama; juga meningkatkan daya saing perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja yang tentunya semakin kompleks. Tantangan kedepan kita dihadapkan dengan revolusi industri 4.0 dan era society 5.0 yang mengharuskan kita pandai dikondisi yang makin tidak menentu.

Beliau juga menambahkan, dihadapan 50 peserta yang hadir VUCA yang merupakan akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity yang mencirikan sifat dari beberapa kondisi dan situasi yang sulit itu, harus kita lawan juga dengan VUCA versi Bob Johansen (peneliti The Institute for the Future) yaitu Vision (visi) , Understanding (pemahaman) , Clarity (kejelasan), Agility (kelincahan).

Beliau juga menyayangkan, dari 13 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu baik Negeri maupun Swasta dibawah Kementerian Agama ini belum ada satupun yang masuk kedalam 200 daftar Perguruan Tinggi ternama se-Indonesia, maka diharapkan VUCA versi Bob Johansen itu harus diterapkan dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0. 

Bahkan kedepan harapannya kita bisa membangun Cyber University, dengan cara meningkatkan kemampuan IT (Informasi Teknologi) dikampus, yang terkoneksi dengan kantong umat yang cukup sulit dijangkau. Dengan demikian maka apa yang menjadi tujuan pendidikan Ditjen Bimas Hindu dapat tercapai, harapan beliau.

Seminar Nasional itupun dilanjutkan dengan sarasehan dan diskusi yang diisi oleh Gede Mertawan, Ketua STAH Dharma Sentana; I Ketut Winaya, Ketua Yayasan Dharma Kerti; I Nengah Wandra, Ketua PHDI Provinsi; I Wayan Tantra, Pembimas Sulawesi Tengah dan Tri Handoko Seto, Dirjen Bimas Hindu, yang pelaksanaannya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

Berita Pusat LAINNYA