Unesco Tertarik Rencana Pemanfaatan Candi Prambanan Sebagai Destinasi Kunjungan Religi Dunia

Jakarta - Tim Pencanangan Candi Prambanan Sebagai Situs Tujuan Kunjungan Spiritual dan Peradaban Dunia terus bergerak maju mewujudkan salah satu quickwin Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI. Setelah serangkaian rapat marathon dengan kementerian terkait, Rabu sore (48) tim mengadakan rapat secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dengan UNESCO membahas rencana pemanfaatan Candi Prambanan yang berstatus World Heritage. Rapat dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Tri Handoko Seto dan Program Specialist for Culture from UNESCOs Jakarta, Moe Chiba. 

Tri Handoko Seto dalam sambutannya menyatakan bahwa Ditjen Bimas Hindu atas arahan Menteri Agama RI mempunyai konsep atau rencana untuk menjadikan Candi Prambanan tidak hanya sebagai tempat wisata tetapi juga sebagai tempat peribadatan. Hal ini dimungkinkan karena Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya mengamanatkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan setiap orang dapat memanfaatkan Cagar Budaya untuk kepentingan agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan pariwisata. 

Kami ingin mendapatkan beberapa perspektif termasuk dari UNESCO, terkait rencana kami untuk memanfaatkan Candi Prambanan yang berstatus sebagai World Herritage. Masukan UNESCO tentunya akan sangat bermanfaat bagi kami untuk mematangkan rencana tersebut terang Tri Handoko Seto.  

Lebih jauh, dalam paparannya Tim Candi Prambanan menekankan bahwa pemanfaatan Candi Prambanan atau Siwagraha sebagai destinasi kunjungan religi dunia akan memantik banyak studi dari berbagai disiplin ilmu, membawa kesejahteraan bagi masyarakat, kemajuan bangsa sekaligus memperindah untaian keragaman budaya Nusantara (Hamamayu Hayuning Bhuwana). Di samping itu, juga dapat mendorong upaya perlindungan Candi Prambanan (Siwagraha) melalui penerapan norma religiusitas dan kesucian terkait dengan akses pengunjung, serta mendukung partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dan literasi budaya seperti Dharmagita, Sendratari, Pameran Kriya dan slametan (sedekah Bumi, Merti Desa) sesuai adat setempat. 

Mendengar paparan dari Tim Candi Prambanan, Program Specialist for Culture from UNESCOs Jakarta, Moe Chiba mengaku tertarik dengan rencana pemanfaatan Candi Prambanan, tetapi ada sejumlah catatan yang menjadi perhatian. Apa yang Anda lakukan saat ini sangat menarik, karena pemahaman tentang ritual Hindu ternyata juga memperbolehkan keterlibatan publik sebagai yang dipahami seperti abad X dan abad XI. Seperti yang Anda sampaikan, ini akan menjadikan destinasi Prambanan semakin terkenal, dan juga akan berdampak positif bagi pelaku usaha di sekitar Candi Prambanan dan yang kita harapkan itu tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha di area-area sekitar Candi Prambanan saja, tapi juga bisa berdampak lebih luas, kata Moe Chiba. Selain itu, salah satu catatan UNESCO terkait pemanfaatan Candi Prambanan sebagai destinasi kunjungan religi dunia adalah tentang bencana alam yang sering terjadi di kawasan Jawa Tengah dan DIY sehingga perlu disiapkan rencana mitigasi bencana. 


Berita Pusat LAINNYA