Universitas Dwijendra Kunjungi Ditjen Bimas Hindu Bahas Arah Strategis Pemajuan Yayasan

Yayasan Dwijendra Denpasar, Bali bersama dengan beberapa pejabat Universitas Dwijendra saat mengunjungi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Yayasan Dwijendra Denpasar, Bali bersama dengan beberapa pejabat Universitas Dwijendra mengunjungi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023) untuk meminta arahan strategis dalam memajukan yayasan kaitannya dengan pengembangan Agama Hindu dan budaya Bali. 

Dalam kunjungan tersebut, sebanyak 6 orang dari pihak Yayasan dan Universitas Dwijendra ditemui langsung oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) RI I Nengah Duija di ruang pertemuan Dirjen Bimas Hindu.

Dalam audiensi tersebut pihak Dwijendra memaparkan bagaimana yayasan menjaga ajaran Agama Hindu dan ajaran Budaya Bali lewat pendidikan dan kegiatan-kegiatan baik mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Pihak Dwijendra ingin membawa Visi dan Misi Pancasila, Hindu dan Bali bisa searah. Selain itu, sasarannya dikhususkan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. 

Namun, dalam perjalanannya beberapa kendala mulai muncul. Pihak Dwijendra berusaha melangsungkan apa yang menjadi tujuan tersebut, namun terkendala adanya keharusan untuk percepatan pengembangan sumber daya manusia (SDM), operasional, infrastruktur yang harus diperbagus. Dan itu menjadi kendala.

“Kami memohon petunjuk dan arahan kelanjutan Yayasan yang terkendala berbagai hal agar niat menjaga ajaran Agama Hindu dan Budaya Bali tetap terlaksana dengan bai dan bagaimana bisa bermanfaat bagi masyarakat,” kata salah satu pihak Dwijendra.

“Selama ini yayasan sudah melakukan tiap tahun dari TK, SD, SMA yang hubungannya dengan Agama Hindu. Mudah-mudahan Yayasan ingin bisa membawa cita-cita luhur dari pendirinya. Bagaimana Visi-Misi Pancasila, Hindu dan Bali searah,” imbuhnya.

Duija dalam pertemuan itu kemudian memberikan arahan dan saran-saran bagaimana mengemas Yayasan supaya bisa menjalankan kegiatan berbasis Agama Hindu bisa berjalan dengan baik bersama dengan Kasubdit Pemberdayaan Umat, Raditya Dewa Agung Arsana.

Dalam pertemuan audiensi yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu, Duija juga memberikan gambaran satu kegiatan besar untuk mem-branding dengan penguatan Hindu Bali dalam perspektif pendidikan sehingga peran besar Dwijendra bisa dilihat publik. Nanti kegiatan itu bisa dikemas tematik dan nanti banyak yang akan terlibat. Brandingnya adalah Dwijendra sekolah umum yang berkarakter agama. 

“Kita dukung Dwijendra itu sebagai lembaga pendidikan yang bernuansa agama karena di akta notarisnya tahun 53 para pendahulu Hindu di Bali sudh merumuskan bagaimana membangun sebuah konsep keagamaan yang bisa dilajutkan di masa depan oleh generasi muda yang sekarang. Itu artinya tahun 53 para pendahulu sudah berpikir bagaimana penguatan Hindu di Indonesia pada umumnya dan juga di Bali. Dan itu dibuat dalam satu komitmen untuk membuat yayasan Dwijedra,” kata Duija usai audiensi dengan pihak Yayasan Dwijendra.

Oleh karena itu, kata Duija, pihaknya selaku pengelola Ditjen Bimas Hindu tentu sangat mendukung. Ia berharap mudah-mudahan spirit Agama Hindu Dwijendra tetap terjaga di Indonesia, di Nusantara. Dan ini, menurutnya, telah dibuktikan dengan aktivitas dari pembelajaran yang sudah dikelola melalui pendidikan dari TK samapai perguruan tinggi yang napas keagamaan Hindunya masih kental di Dwijendra.

“Kita sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada leluhur kita yang sudah membuat komitmen ini sehingga bisa terwarisi di Dwijendra sampai sekarang,” pungkas Duija.


Berita Pusat LAINNYA