Umat Hindu Magetan dan Eks Karesidenan Madiun Gelar Pawai Ogoh-Ogoh

Merdunya denting genta pemangku Pura Sanggha Bhuwana Lanud Iswahyudi perlahan sejukkan suasana sore itu. Ritual Mecaru yang diadakan beberapa jam sebelum ogoh-ogoh diarak membuat upacara Tawur Agung Kesanga berjalan dengan khidmat dan meriah.

Dua ogoh-ogoh menyerupai Sang Kala, raksasa dan badak, diarak di sekitar Pura Sanggha Bhuwana Lanud Iswahyudi, Kabupaten Magetan. Ratusan umat Hindu dari Kabupaten Magetandan eks KaresidenanMadiun sangat antusias ikut dalam pawai ogoh-ogoh.

Anak-anak riang gembira membawa obor dan pentungan sambil sesekali menoleh ke belakang untuk melihat kegagahan Sang Kala. Masyarakat sekitarpun berduyun-duyun mengabadikan fenomena langka tersebut dengan smartphone mereka.

Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Ida Made Windya mengatakan walaupun jumlah umat Hindu Magetan dan eks Karesidenan Madiun sedikit, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat kebersamaan umat Hindu di Magetan dalam mengikuti seluruh rangkaian upacara menyambut Nyepi, termasuk upacara Tawur Agung Kesanga.

Jika pada umumnya masyarakat merayakan Tahun Baru dengan pesta kembang api, umat Hindu justru berbeda. Mereka memaknai pergantian waktu dengan kegiatan ritual Catur Brata Penyepian, kata Made Windya, Selasa (08/03) di Pura Sanggha Bhuwana Lanud Iswahyudi.

Made Windya menambahkan, pada Dharma Santih mendatang, hendaknya umat Hindu bisa lebih menyayangi, serta bisa semakin mempererat rasa kebersamaan. Seperti halnya kepompong yang lahir kembali menjadi kupu-kupu nan indah, begitu juga dengan manusia yang lahir kembali menjadi pribadi yang lebih baik.

Ketua PHDI Kabupaten/Kota Madiun, I Gede Agus Prayatna berharap agar umat Hindu Magetan dan eks Karesidenan Madiun bisa terus aktif dalam berbagai kegiatan di pura sehingga bisa mempererat rasa kebersamaan antar umat Hindu. AgusPrayatna berharap pada hari raya Nyepi, umat bisa melaksanakan tapa yoga brata semadidengan baik.

Semoga pada hari raya Nyepi, umat Hindu bisa mengendalikan diri dan mawas diri,Selain itu, diharapkan pada tahun-tahun berikutnya, umat bisa hadir dalam berbagai kegiatan pura, seperti pada saat Melasti, Tawur Agung Kesanga dan Dharma Santih, sehingga kegiatan bisa semakin semarak, imbuh Agus Prayatna.

Ketua Panitia Hari Raya Nyepisetempat, Mayor Sus I Wayan Sudartika pada Tawur Agung Kesanga mengatakan pada Tawur Agung Kesanga kali ini, setelah selesai mengarak dan membakar ogoh-ogoh, umat Hindu menggelar persembahyangan bersama di Pura Sanggha Bhuwana Lanud Iswahyudi sebagai simbol pembersihan diri dan sujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Bimas Hindu Jawa Timur juga memberikan bantuan puluhan buku agama Hindu kepada umat Hindu Magetan dan eks Karesidenan Madiun. Made Windya berharap buku tersebut dapat meningkatkan minat baca umat Hindu sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM umat. *Titah

Opini LAINNYA