Sapa Umat dan Resmikan Gedung Pasraman di Koltim, Dirjen Bimas Hindu: Tanamkan Nilai Moderasi di Pasraman

Dirjen Bimas Hindu sapa siswa Adi Widya Pasraman Dwitawana Saraswati, desa Tinomu, Kec. Loea, Kab. Kolaka Timur

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag RI, Prof. Dr. Drs I Nengah Duija M.SI, didampingi Plt. Kakanwil Kemenag Sultra diwakili Pembimas Hindu, I Komang Sukeyasa menyapa Umat Hindu sekaligus meresmikan Gedung Pasraman di Kab. Kolaka Timur, Jumat (25/2/2023).

Turut hadir dalam peresmian tersebut, Bupati Kolaka Timur yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kepala Kantor Kemenag Kab. Kolaka Timur, Ketua STAH Kendari, Ketua PHDI Kolaka Timur dan segenap umat Hindu Kab. Kolaka Timur.

Mengawali sambutannya, I Nengah Duija mengucapkan terimakasihnya kepada Pemerintah Kab. Kolaka Timur, Kepala Kemenag serta semua pihak yang senantiasa mendukung kegiatan umat Hindu di Koltim, dan berharap kolaborasi terus dibangun demi perkembangan anak-anak bangsa di masa mendatang. 

Terkait dengan pembangunan Pasraman, dirinya mengimbau agar seluruh pengurus Pasraman bisa membuat masterplan mengenai apa yang akan dilakukan 5 tahun ke depan. Termasuk, mengkalkulasi hal-hal apa saja yang dibutuhkan, anggaran yang diperlukan dan peruntukannya. Hal ini dimaksudkan, untuk memudahkan dalam proses pengembangan dan pembangunan Pasraman.

Dirinya juga mengajak agar pihak yang memiliki Pasraman namun masih terkendala dari segi bangunan, agar bisa mengajukan proposal sesuai dengan master plannya.

"Dengan begitu, bisa mengajukan anggaran untuk pembangunan Pasraman sesuai dengan kebutuhan," ungkapnya.

Nengah Duija juga menjelaskan, pada tahun 2023 ini sedang digodok regulasi tentang perkembangan pendidikan Hindu. Jika ini telah ditetapkan, maka diharapkan bisa menegerikan lembaga pendidikan Pasraman. Dengan catatan, Yayasan siap menyerahkan seluruh asetnya ke negara. Sehingga bisa dibentuk lembaga pendidikan agama Hindu layaknya madrasah.

"Karena selama ini yang mendirikan Pasraman bukan pemerintah tapi yayasan, dengan pembiayaan bersumber dari yayasan itu sendiri. Selanjutnya terkait dengan pengangkatan guru, kita bisa mengangkat guru Pasraman apabila lembaganya sudah di negerikan," terangnya.

Grand design atau master plan membantu transformasi lembaga pendidikan, nantinya kita akan membangun Taman Kanak-kanak, SD SMP serta SMA. Sehingga guru, kurikulum dan infrastruktur harus sudah disiapkan.

"Mari kita kejar-kejaran untuk membangun SDM ini, karena jika tidak maka kita akan tertinggal. Kita siapkan semuanya, sehingga sekolah kita bisa menjadi sekolah yang diimpikan oleh umat Hindu yang ada di Kolaka Timur. Bisa bersama-sama membangun daerah dalam bingkai kebhinekaan, moderasi dan toleransi," harapnya.

Dirinya berpesan bagi Parisada Hindu yang ada di Sultra, memasuki tahun politik agar tidak ada kegiatan politik di rumah ibadah termasuk pura. Dirinya juga mengimbau, segala bentuk bantuan segera dicairkan diawal tahun, karena sangat rentan menyeret-merek politik identitas.
Hal ini untuk mengantisipasi maraknya orang-orang yang memanfaatkan bantuan tersebut untuk kepentingan politik. 

Diingatkannya pula, meskipun umat Hindu berasal dari mayoritas Bali, namun semua tradisi yang ada di Kolaka Timur agar diadopsi, serta beradaptasi dengan situasi yang ada. Empat indikator yang ada dalam moderasi beragama harus disampaikan kepada seluruh masyarakat Hindu.

Dirinya menilai, empat indikator ini harus dikembangkan dalam Pasraman, karena karakter bangsa yang diinginkan adalah karakter yang moderat. Anak-anak yang nantinya tamat dari pasraman adalah yang berkarakter moderat. Menerima keberadaan orang lain dan tidak ekstrim kepada orang lain. 

"Mengelola agama dan menjadi guru agama itu tidak mudah, karena ingin mencerahkan orang lain. Sebelum mencerahkan orang lain, kita yang harus cerah duluan. Jangan pencerah itu justru  menjadi provokatif karena bisa merusak keberadaan negara kita," pungkasnya.

Diakhir kesempatan, I Nengah Duija menyatakan kebanggaannya karena umat Hindu sudah memiliki Sekolah Tinggi Agama Hindu di Sultra. Dirinya menaruh harapan, suatu ketika Sekolah Tinggi Agama Hindu Bhatara Guru akan menjadi sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri.


Berita Daerah LAINNYA