Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menjadi Tuan Rumah Pada Kegiatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional ke XXV Tahun 2019. STQ dilaksanakan selama 10 Hari terhitung dari tanggal 26 Juni s.d 06 Juli 2019 dengan jumlah peserta sekitar 543 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Lima titik di kota Pontianak yaitu di Halaman Masjid Mujahidin, Masjid Jami, Keraton Kadariah Pontianak, Gedung Serbaguna IAIN Pontianak, Gedung Perpustakaan UNTAN dan juga di Tugu Khatulistiwa. STQ ke XXV Tahun 2019 ini mengusung tema Implementasi Nilai-nilai Alquran Untuk Kehidupan Berbangsa dan Benegara yang Religius, Rukun dan Damai. Pagelaran STQ di buka secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifudin pada Tanggal 29 Juni 2019 di Taman Alun-alun Kapuas, Kota Pontianak dan di ikuti dengan penyalaan mariam karbit berukuran jumbo khas pontianak sebanyak 25 kali sebagai simbolis acara pembukaan.
Kegiatan STQ Tahun ini memiliki keunikan tersendiri dimana kegiatan ini dilaksanakan di daerah yang terkenal daerah pada lintasan titik Nol khatulistiwa dan di mimbar tunjak yang berada tepat di atas sungai kapuas yang merupakan sungai terpanjang di indonesia. Penyelenggaraan STQ Bertujuan untuk menemukan bakat calon pembaca dan penghapal alquran terbaik untuk mengikuti Event-Event Internasional. Dalam kegiatan ini, terdapat juga berbagai macam pameran -pameran yang bernuansa islami dan juga pameran budaya-budaya khas nusantara. Pameran budaya-budaya nusantara diadakan untuk memberikan hiburan bagi para pengunjung serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan pengunjung terhadap budaya-budaya nusantara. kegiatan ini juga dapat menumbuhkembangkan komunikasi lintas budaya antar umat islam dan komunikasi lintas agama dalam budaya nusantara.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu juga ikut berpartsisipasi dalam kegiatan pemeran ini. Keikutsertaan direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu mewarnai kegiatan STQ tahun ini. Dengan membawa beberapa literatur bernuansa Hindu dan kitab-kitab suci Hindu seperti Bhagavadgita, Sarasccamucaya, Upadesa dan Juga Susastra-susastra Hindu Lainnya dalam kegiatan pameran tersebut. Ditjen Bimas Hindu Hadir sebagai bentuk aktualisasi dari komunikasi lintas agama, hal ini bertujuan untuk memupuk rasa Toleransi antar Umat beragama di Indonesia agar terwujud kehidupan rakyat indonesia yang tentram dan damai. Kehadiran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu mendapat apresiasi dari para pengunjung pameran, terdapat beberapa pengunjung yang interaktif melakukan komunikasi dengan perwakilan dari Ditjen Bimas Hindu terkait dengan pandangan-pandangan Tentang Nilai-Nilai Kegamaan. Dengan beberapa item Literatur yang dipamerkan Mampu menarik minat beberapa para pengunjung pameran sehingga literatur yang ada segera dibagikan oleh petugas Ditjen Bimas Hindu kepada pengunjung dengan harapan, Literatur yang dibagikan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan sebagai bahan untuk menambah wawasan terkait dengan agama dan keagamaan.
Kegiatan ini berlangsung meriah dan partisipasi masyarakat setempat sangat tinggi untuk menyaksikan kegiatan ini, selain untuk menyaksikan kegiatan inti Proses Seleksi Tilawatil Quran (STQ), di hari kedua pagelaran STQ Nasional tersebut, antosias pengunjung sangat tinggi terlebih di malam hari. Mereka hadir dalam kegiatan ini bersama anak istri, senak saudara, keluarga, dan kerabat. Kegiatan ini ramai pengunjung sehingga berdampak positif terhadap pendapatan para pedagang kaki lima dan pedagang-pedagang makanan serta hotel yang berada di sekitar titik dimana kegiatan STQ Dilaksanakan.