Dirjen Bimas Hindu: Kesiapan Mental dan Fisik Jadi Kunci Utama Perkawinan

I Nengah Duija saat membuka kegiatan Bimbingan Perkawinan  bagi Remaja dan Calon Pengantin

Nusa Dua – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu I Nengah Duija menyebut kesiapan mental dan fisik menjadi kunci utama dalam sebuah perkawinan. Sehat tidaknya dalam konsepsi memandang perkawinan sebagai sebuah kewajiban agama itu penting untuk diperhatikan. 

“Yang paling penting adalah kesehatan mental kesehatan fisik, kesiapan mental kesiapan fisik itu menjadi kunci utama dalam sebuah perkawinan,” kata I Nengah Duija dalam sambutannya di acara pembukaan Bimbingan Perkawinan  bagi Remaja dan Calon Pengantin di Bali, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya, ada kecenderungan usia pernikahan pada era sekarang itu mengalami penurunan. Penurunan  yang dimaksud, kata dia, sebagaiman dilansir dari Direktorat Bimas Islam adalah bahwa kecenderungan menikah era sekarang jauh dari usaia rata-rata yang sesuai dengan undang-undang.

“Itulah yang menyebabkan satu persoalan bonus demografi kita mengalami kemunduran,” katanya.

I Nengah Duija mengatakan, pasangan harus paham betul bahwa kesehatan secara lahir batin, dan konsepsi kultural tentang perkawianan harus dipahami bahwa masa depan tidak hanya perosoalan kesiapan material tetapi kesiapan kultural.

“Jadi jangan sampai setelah menikah secara kultural dihujat, karena tidak sesuai dengan kulturnya meskipun sudah sesuai dengan agama,” katanya.

Oleh karena itu setelah mendengar laporan dari panitia, I Nengah Duija mengaku cukup bangga karena semua yang hadir di sini adalah oang-orang yang menjadi pionir kedepan. 

“Bahwa ketika selesai acara ini saudara sudah bisa memberikan pembelajaran dan juga bimbingan kepada siapapun  yang memiliki persoalan persoalan dalam perkawinan sebelum melakukan perkawinan secara sah. Artinya, pada hari ini saudara akan mendeklarasikan diri menjadi orang yang pacaran sehat,” harapnya.


Sementara itu, Ida Made Pidada Manuaba mengungkapkan bahwa tujuan dari acara bimbingan perkawinan bagi remaja dan catin di Bali tersebut adalah untuk meningkatkan partisipasi para remaja dan juga catin untuk memeriksakan kesehatannya.

“Selain itu, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman remaja dan catin dalam mengarungi bahtera rumah tangga, serta meningkatkan kualitas kehidupan para remaja dan para catin,” kata Ida Made Pidada Manuaba.

Dalam pelaksanaanya, acara ini akan menghadirkan 6 narasumber yang siap membimbing para peserta dari remaja dan catin se-Bali. Adapun 6 nasrasumber terebut yakni dari  Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan Indonesia, Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya Indonesia, BKKBN Provinsi Bali, tokoh pemerhati perempuan dan anak, Ibu Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Bimas Hindu.

Adapun kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari kabupaten dan kota se-Bali yang merupakan calon pasangan pengantin dan remaja. Acara bimbingan perkawinan bagi remaja dan calon pengantin di Bali ini diikuti oleh 60 peserta dari kabupaten dan kota se-Bali. Acara yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) ini akan berlangsung selama tiga hari mulai haria ini, Kamis 7 September hingga 9 september 2023.


Berita Pusat LAINNYA