Setelah Selesaikan 13 Turunan PMA Widyalaya, Ditjen Bimas Hindu Rumuskan Penguatan Tata Kelola

Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija dalam kegiatan Penguatan Tata Kelola Pendidikan Widyalaya di Bali, Minggu (28/4/2024).

BALI, (BIMAS HINDU) – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI terus melakukan upaya dalam rangka penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya. Setelah proses perumusan 13 turunan Peraturan Menteri Agama (PMA) Pendidikan Widyalaya tuntas, Ditjen Bimas Hindu saat ini tengah menggelar kegiatan untuk merumuskan penguatan tata kelola Pendidikan Widyalaya di Bali 28-30 April 2024.

Acara Penguatan Tata Kelola Pendidikan Widyalaya ini turut dihadiri sekaligus dibuka oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Prof. I Nengah Duija, pada Minggu (28/4/2024) Dalam sambutan di acara pembukaan, Dirjen Bimas Hindu menegaskan kembali bahwa Bali harus menjadi percontohan Pendidikan Widyalaya di Indonesia. 

“Terima kasih kepada semua tim penyusun turunan PMA Pendidikan Widyalaya. Kenapa dibuat? karena kalau tata kelola yang lebih dulu PMA 54 itu sampai sekarang tidak ada turunannya. Oleh karena itu saya sampaikan kepada Direktur Pendidikan Hindu agar membuat tim turunan ini. yang penting tanggal 2 (Mei, red) besok draf tersebut sudah ada di meja saya,” tandasnya. 

Prof. Duija mengungkapkan bahwa Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas ingin memberikan sesuatu kepada Hindu. “Di luar madrasah, hanya Hindu yang mempunyai pendidikan khas. Ini merupakan kontribusi dari Pendis, Biro Hukum, Pusdatin, Emis dan simpatika. Sehingga, saya berkeyakinan kalau pembimas tidak sanggup mendirikan Widyalaya di daerah, biar Dirjen saja langsung,” ujarnya. 

Menurut Prof. Duija, Pj Gubernur bali sangat mendukung untuk Pendidikan Widyalaya ini dan siap membantu untuk mendirikan Widyalaya. “Maka pahala besar akan menanti jika Widyalaya ini berhasil terlaksana. Saya ini menuliskan tinta emas bukan tinta hitam, saya ingin menorehkan sejarah yang baik,” katanya.

“Saya juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu yang sudah rela datang dari jauh, mari kita bekerja dengan baik biar ada bekal nanti,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Pendidikan Hindu Trimo selaku penanggung jawab kegiatan berterima kasih kepada Dirjen Bimas Hindu dalam upaya mempercepat penyaluran SK Widyalaya di daerah.

“Tentu kita beri pengahrgaan yang luar biasa kepada beliau (Dirjen Bimas Hindu, red) karena dalam 2 minggu ini maraton ke daerah untuk menyuarakan pendidikan Widyalaya,” katanya.

 Trimo mengatakan bahwa PMA Widyalaya ini sudah ditandatangani oleh Menteri Agama dan ada 13 turunan yang telah dirumuskan oleh tim penyusun seperti Prof. Dantes dan kawan-kawan. "Maka, setelah ada 13 turunan PMA ini, selanjutnya adalah penyiapan tata kelola. Bagimana menindaklanjuti Pendidikan Widyalaya ini agar semua pihak semangat,” katanya.

Namun demikian, ia mengatakan bahwa hal ini tidak mudah. Ada kaitannya antara juknis satu dengan yang lain. Sehingga, dalam kegiatan tersebut pihaknya turut mendatangkan narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang membidangi emis dan simpatika.

“Dari kesemuanya kita akan selesaikan sampai hari selasa. kita mengundang narasumber yang berkompeten, dan para profesor yang tergabung dalam tim penyusun turunan PMA Pendidikan Widyalaya. Tim ini sudah bekerja selama 2 bulan. Semoga rumusan ini bisa rampung dengan tepat waktu dan mendapatkan hasil yang terbaik. Terima kasih kepada bapak Dirjen yang telah meluangkan waktu untuk dalam kegiatan ini,” pungkas Trimo.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kakanwil Kemenag yang diwakili oleh Kabid Bimas Hindu Ida Ayu Putu Gede Dharma Yanti, S menyampaikan bahwa pihaknya merasa bahgia dan bangg karena Bali dipilih sebabgai tempat pendidikan. 

“Saya menyambut dengan sangat terbuka dan kerendahan hati serta selamat datang di Bali. Izinkan aya mengucapak terima kasih kepada semua peserta kehadiran anda dangat kami,” katanya.

Acara ini, kata dia, merupaka bentuk komitmen kami dalam meningkatkan pendidikan eidya ado setiap wilayah. 

“Saya berharapa dalam rentan dalam waktu beberapa hari ini akan terjadi tukar pengalaman, pikiran untuk menciptakan Widyalaya sebagai sekolah umum yang diidamkan oleh masyarakat,” katanya.

Hadir dalam acara tersebut tim penyusunan turunan PMA Pendidikan Widyalaya, Kasubdit Pendidikan Dasar Raditya Dewa Agung Arsana, operator sekanwil kemenag se-Indonesia beserta narasumber. Selain itu, hadir juga 150 peserta daerah, 24 orang panitia dan peserta pusat, 8 orang narasumber dan 1 orang moderator.


Berita Pusat LAINNYA