Dirjen Bimas Hindu Promosikan Ajaran Tri Hita Karana pada Forum Internasional CORECS 2023

Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija saat menyampaikan materi Konferensi CORECS 2023, Rabu (4/10/2023).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI I Nengah Duija mempromosikan ajaran Tri Hita Karana pada forum Internasional Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Tingkat Asia Tenggara atau Conference on Religion and Climate Change-South East Asia (CORECS) 2023.

"Hindu memiliki Tri Hita Karana yang merupakan kunci dari terwujudnya keharmonisan alam semesta. Kata kunci dari Tri Hita Karana adalah Harmonisasi, bagaimana manusia menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, kepada sesama manusia dan bahkan dengan alam semesta," kata I Nengah Duija saat menyampaikan materi Konferensi CORECS 2023, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta , Rabu (4/10/2023). 

Duija menjelaskan, Tri Hita Karana secara harfiah kata demi kata, adalah Tri (tiga), Hita (baik, senang, gembira, lestari), dan Karana (sebab-musabab atau sumbernya sebab). 

"Dengan demikian, selaku untaian kata yang telah menunggal, Tri Hita Karana berarti tiga buah unsur yang merupakan sumbernya sebab yang memungkinkan timbulnya kebaikan atau kebahagiaan (Kaler, 1979). Hampir serupa untaian tiga kata ini dijelaskan pula Wiana (2010), bahwa Tri Hita Karana adalah tiga hal yang membawa manusia pada kebahagiaan sekala-niskala, " jelas Duija. 

Jadi, lanjut Duija, adalah 3 hal yang menyebabkan manusia sejahtera dan bahagia. Kemudian, dalam keterhubungan tersebut, dalam realisasi konsep Tri Hita Karana manusia sebagai titik sentralnya. 

Manusia dapat membangun hubungan harmonis dengan sesama, alam, dan Tuhan sebagai prema causa. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang terjalin secara holistik. Kondisi ini memberikan jaminan bagi manusia guna mewujudkan kesejahteraan. 

Menurut Duija, permasalahan perubahan iklim dunia, tidak lain karena eksploitasi berlebihan yang dilakukan oleh manusia. 

"Melalui penanaman nilai  Tri Hita Karana sejak dini artinya umat manusia telah satu langkah lebih cepat dalam mengantisipasi perubahan iklim ekstrem di masa depan, " tutur Duija. 

Adapun konferensi tersebut digelar oleh Majelis Hukama Muslimin (Muslim Council of Elders) dalam rangka turut serta dalam upaya menanggulangi dampak perubahan iklim terhadap  kehidupan manusia di planet Bumi.

Konferensi tersebut melibatkan para tokoh lintas agama dari negara-negara Asia Tenggara yang diikuti oleh 165 peserta. Sebanyak 100 peserta berasal dari dalam negeri, terdiri atas unsur: Pemerintah (Kementerian Agama dan Kementerian/Lembaga lainnya), Majelis-majelis Agama, Ormas Islam, Perguruan Tinggi Keagamaan dan Umum, Pondok Pesantren, serta Lembaga Sosial Masyarakat (NGO).

Sementara 65 lainnya adalah peserta dari luar negeri, yang merupakan perwakilan dari Majelis Hukama Muslimin, Al-Azhar Al-Syarif, serta para Tokoh Agama, Akademisi, dan NGO dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Selanjutnya, agenda konferensi ini sekaligus menjadi rangkaian menuju Conference of The Parties (COP 28) yang akan berlangsung di Dubai Expo Uni Emirat Arab.


Berita Pusat LAINNYA