Jakarta (DBH) Dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pusat tahun 2016, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu khususnya bagian Perencanaan mengadakan rapat. Rapat Renja di Lingkungan Direktorat Jenderal Bimas Hindu pada kali ini hadir Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, pejabat eselon II, III, IV dan Direktur Agama, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Theresia Ronny Andayani dari Bappenas diruang rapat sidang utama Lt.3 Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (2/3).
Dalam arahan Dirjen Bimas Hindu perlunya adanya perencanaan secara efektif sehingga rencana-rencana tersebut sangatlah penting dan berdasarkan evaluasi dan realisasi tahun anggaran di akhir tahun perlu adanya capainya yang maksimal sehingga capain tersebut menjadi titik tolak kita semua.
Selanjutnya Dirjen menekankan bahwa Penyusunan Restra ini mengidentifikasi anggaran-anggaran yang ada dan untuk dialokasikan ke daerah dan penyusunan tersebut harus akurat sehingga kita tidak lagi adanya revisi-revisi Dipa tegas Dirjen.
Dalam rencana kerja ini Dirjen menjelaskan adanya paradigma pemberitaan sekarang harus ada pembatasan atau penghematan atas perjalanan dinas dimana pada tahun ini kita sudah melakukan pembatasan tersebut.
Akhir sambutannya dirjen menyinggung tentang pemberdayaan ekonomi umat yang diketahui pada jaman sekarang Agama itu selalu terintergrasi dengan masalah2 sosial yang menyangkut tentang teologi sosial harus diperkuat sehingga pemahaman agama memalui kebudayaan itu bisa saja menimbulkan berbagai friksi dikarenakan bagaimana memahami Agama melalui kebudayaan. (pande)
Dalam arahan Dirjen Bimas Hindu perlunya adanya perencanaan secara efektif sehingga rencana-rencana tersebut sangatlah penting dan berdasarkan evaluasi dan realisasi tahun anggaran di akhir tahun perlu adanya capainya yang maksimal sehingga capain tersebut menjadi titik tolak kita semua.
Selanjutnya Dirjen menekankan bahwa Penyusunan Restra ini mengidentifikasi anggaran-anggaran yang ada dan untuk dialokasikan ke daerah dan penyusunan tersebut harus akurat sehingga kita tidak lagi adanya revisi-revisi Dipa tegas Dirjen.
Dalam rencana kerja ini Dirjen menjelaskan adanya paradigma pemberitaan sekarang harus ada pembatasan atau penghematan atas perjalanan dinas dimana pada tahun ini kita sudah melakukan pembatasan tersebut.
Akhir sambutannya dirjen menyinggung tentang pemberdayaan ekonomi umat yang diketahui pada jaman sekarang Agama itu selalu terintergrasi dengan masalah2 sosial yang menyangkut tentang teologi sosial harus diperkuat sehingga pemahaman agama memalui kebudayaan itu bisa saja menimbulkan berbagai friksi dikarenakan bagaimana memahami Agama melalui kebudayaan. (pande)
