I Nengah Duija Sampaikan Peran Institusi dan Tokoh Agama Atasi Dampak Perubahan Iklim di CORECS 2023

Acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Tingkat Asia Tenggara atau Conference on Religion and Climate Change-South East Asia (CORECS) 2023, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta , Rabu (4/10/2023).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI I Nengah Duija hadiri sekaligus menjadi narasumber dalam acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Tingkat Asia Tenggara atau Conference on Religion and Climate Change-South East Asia (CORECS) 2023, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta , Rabu (4/10/2023).

Adapun konferensi tersebut digelar oleh Majelis Hukama Muslimin (Muslim Council of Elders) dalam rangka turut serta dalam upaya menanggulangi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia di planet bumi.

“Dalam konferensi ini saya ditunjuk sebagai narasumber dan akan menyampaikan Peran Institusi dan Tokoh Agama dalam Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim,” kata Dirjen Bimas Hindu.

Sebagai informasi, dunia sedang dihadapkan pada ancaman perubahan iklim. Perubahan iklim telah menimbulkan dampak besar bagi kehidupan manusia. Hampir semua wilayah daratan mengalami cuaca terik dan gelombang panas yang lebih lama. Tahun 2020 bahkan tercatat sebagai salah satu tahun terpanas. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya penyakit, kebakaran hutan, badai, perubahan curah hujan, banjir dan tanah longsor di satu saat, serta kekeringan di saat lainnya.

Dalam sebulan terakhir, banjir bandang terjadi di India, Los Angeles, China, dan Italia. Gelombang pasang juga terjadi di Inggris dan Prancis. Sementara badai terjadi di Jepang, Maroko, dan Iran. Di Indonesia, ada 4 perubahan yang nyata dan kentara, yakni: penyusutan es di Puncak Jaya-Papua, meningkatnya gas rumah kaca, kenaikan rata-rata suhu, serta penurunan tanah.

Untuk itu, Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Tingkat Asia Tenggara ini digelar dengan menyamakan persepsi para tokoh dan pemuka agama tentang peran penting mereka dalam merespons. Upaya pencegahan ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak terkecuali bagi kalangan tokoh agama, termasuk Majelis Hukama Muslimin (MHM). Para tokoh dan pemuka agama akan mengambil inisiatif dalam pesan dan gerakan moral untuk mengajak masyarakat menjaga kelestarian lingkungan.

Adapun Konferensi akan diikuti oleh 165 peserta. Sebanyak 100 peserta berasal dari dalam negeri, terdiri atas unsur: Pemerintah (Kementerian Agama dan Kementerian/Lembaga lainnya), Majelis-majelis Agama, Ormas Islam, Perguruan Tinggi Keagamaan dan Umum, Pondok Pesantren, serta Lembaga Sosial Masyarakat (NGO).

Sementara 65 lainnya adalah peserta dari luar negeri, yang merupakan perwakilan dari Majelis Hukama Muslimin, Al-Azhar Al-Syarif, serta para Tokoh Agama, Akademisi, dan NGO dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Agenda besar yang bertajuk ‘Agama dan Perubahan Iklim: Ikhtiar Menghadirkan Kembali Nilai-Nilai Agama dan Budaya Lokal dalam Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan’ ini digelar pada 3-5 Oktober 2023 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Konferensi tersebut melibatkan para tokoh lintas agama dari negara-negara Asia Tenggara. Selanjutnya, agenda konferensi ini sekaligus menjadi rangkaian menuju Conference of The Parties (COP 28) yang akan berlangsung di Dubai Expo Uni Emirat Arab.


Berita Pusat LAINNYA