Kunjungi Pratama Widyalaya Gurukula Bangli, Ini Pesan dari Direktur Pendidikan Hindu

Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu Trimo saat melakukan kunjungan ke Pasraman Guru Kula Bangli, Bali Jumat (29/3/2024).

BANGLI, (BIMAS HINDU) – Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu Trimo melakukan kunjungan ke Pratama Widyalaya Gurukula Bangli, Bali Jumat (29/3/2024). 

Dalam kunjungan itu, Trimo memberikan beberapa pesan baik kepada guru maupun kepada siswa.

“Ada 3 hal yang kita harus pahami bahwa dalam proses pendidikan anak-anak itu pertama bukan diajarkan untuk pintar dulu, namun sopan yang nomor satu. Kemudian terampil lalu baru dajarkan untuk pintar. Karena sejujurnya bukan pendidikan yang menyelamatkan kita tapi keterampilan,” kata Trimo di hadapan para pengelola, guru dan murid-murid Pratama Widyalaya Gurukula.

Ia berpesan kepada anak-anak Hindu untuk melaksanakan proses di Widyalaya dengan baik untuk bekal di kemudian hari. “Akan lebih baik proses proses yang sudah dilaksanakan di sini kalian harus tekuni, apalagi kalian yang ada di luar Bali pasti akan bermakna di kemudian hari. Jangan malu menjadi Hindu,” ujar Trimo.

Trimo juga memeberikan pesan kepada anak-anak Hindu di Pratama Widyalaya Gurukula untuk menjaga ajaran dari guru yang ada di Widyalaya. 

“Teknologi sekarang berkembang pesat yang mana HP menjadi kebutuhan pokok. HP itu bisa baik bisa buruk. Jangan sampai pendidikan yang sudah dibangun dengan baik kemudian kalian kembali ke masayarakat terkikis itu. Sehingga, pertahankan walaupun kita di zaman teknologi masih ada hal-hal yang harus kita hormati terutama karakter. Karakter anak Guru Kula yaitu menjadi Hindu yang militan, tidak goyah ke sana ke mari,” pesannya.

Ia berpesan agar ketika nanti anak-anak Hindu di Guru Kula sudah terjun ke masyarakat bisa lebih hati-hati dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Harus belajar mengendalikan diri. “Oleh karena itu pertahankan karakter anak-anak Gurukula, patuhi nasihat guru, patuhi nasihat orang tua, patuhi semua sesepuh yang ada di sini. Hormati guru-guru kalian,” jelasnya.

Usai memberikan pesan kepada anak-anak Hindu, Trimo menyampaikan bahwa ke depan Pratama Widyalaya Gurukula ini akan dinegerikan beralih menjad Pratama Widyalaya dan Adi Widyalaya. “Semoga prosesnya nanti cepat dan nanti kami selaku pemerintah bisa hadir di tengah-tengah Gurukula minimal bisa andil dalam biaya operasional dan membangun fasilitas yang ada di Guru Kula ini,” katanya. 

“Oleh karena itu, bersama-sama kita perlu koordinasi kerja sama termasuk guru-guru nanti kita berupaya untuk kesejahteraan. Pesan kami yang dari Pratama anti mohon diikat agar setelah nanti lulus Pratama bisa meneruskan di tingkatan Adi yang ada di sini sehingga setelah TK lanjut di SD di Gurukula,” katanya menambahkan.

Dengan begitu, lanjut dia, tidak akan ada lagi kekurangan murid dan sekolah tidak perlu mencari mudrid ke sana ke mari. 

Terakhir, Trimo berharap agar semuanya diberikan kesehatan dan kelancaran untuk melanjutkan peradaban ini. “Ini peradaban yang luar biasa. Semoga Guru Kula ini menjadi percontohan Pilot Project untuk penegerian terutama Widyalaya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Guru Kula di kesempatan yang sama melaporkan mengenai kondisi, prestaasi dan capaian Pasraman Guru Kula. Ia juga menyampaikan beberapa harapan agar support selalu diberikan Ditjen Bimas Hindu kepada Pratama Widyalaya Gurukula. 

“Harapan kami bapak Direktur bagaimana sekolah ini bisa menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat Hindu dan sudah barang tentu kami tidak bisa berjalan sendiri. Yang paling utama adalah dari Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Hindu yang bisa memberikan support untuk bisa mengembangkan sekolah ini dan bisa memberikan layanan yang lebih banyak kepada anak-anak yang membutuhkan bantuan untuk bisa lanjut melaksanakan pendidikan sesuai harapan para pendiri dari tingkat playgroup bahkan sampai tingkat perguruan tinggi,” katanya.


Berita Pusat LAINNYA