Ngayah Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak, Pegawai Ditjen Bimas Hindu Tunjukan Praktik Moderasi Beragama

Kegiatan Ngayah di Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak

Bogor-Moderasi beragama bukan hanya teori untuk menjaga harmoni, toleransi, dan kedamaian dalam masyarakat multikultural, melainkan juga aksi konkret yang melibatkan praktik dan sikap sehari-hari. Praktik dan sikap sehari-hari inilah yang coba ditunjukan oleh dua orang pegawai Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, yakni Pamela Marcelina dan Josephine Jasmine Octavia. Demi semangat keberasamaan dan toleransi, dua orang pegawai yang beragama Kristen ini turut serta dalam ngayah di Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Jumat pagi (25/08/2023).

Tanpa rasa canggung, Pamela dan Ochi, panggilan akrab kedua pegawai, ikut membaur membersihkan area pura. Ngayah diselenggarakan Pegawai Ditjen Bimas Hindu dalam rangka Pujawali XVIII Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak.

Kegiatan Ngayah ini diikuti kurang lebih 50 orang pegawai dan dihadiri Sekretaris Ditjen Bimas Hindu, I Made Santika dan Direktur Urusan Agama Hindu, Trimo. Direktur Urusan Agama Hindu mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang terlibat dalam kegiatan ngayah. ”Selain sebagai bagian dari sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kegiatan ngayah ini bertujuan memumupuk semangat kebersamaan kita tanpa terkecuali termasuk dengan saudara-saudara kita dari agama berbeda” Ucap Trimo, Direktur Urusan Agama Hindu.

Selain ngayah dan sembahyang bersama, pegawai Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu juga menyerahkan dana punia yang dikumpulkan secara kolektif kepada pengurus Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak. Dana Punia ini diharapkan menjadi contoh untuk mendorong semangat berdana punia umat Hindu diseluruh Indonesia.


Berita Pusat LAINNYA