Penyerahan Dana Punia untuk Umat Hindu Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat

Koordinasi pemberian Bantuan melalui zoom untuk umat di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat
Bikin onde-onde, jangan lupa pake wijen, 
onde-onde disantap selagi panas,
Bantuan dari umat dikoordinir anak-anak muda ditjen,
Mohon diterima semoga bermanfaat.

Belanja ATK ke manga besar,
Eee malah nyasar ke lebak bulus
Memang bantuan pertama ini tidaklah besar
Tapi percayalah…niat kami sungguh tulus

Inilah pantun yang diucapkan Tri Handoko Seto Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kementerian Agama RI, saat menyerahkan bantuan dana (dana punia) untuk umat Hindu yang terdampak bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Sulawesi Barat. Penyerahan dana punia tahap pertama senilai total 90 juta Rupiah ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting, yang diikuti oleh para pejabat dilingkungan Ditjen Bimas Hindu dan perwakilan masing-masing provinsi, Selasa malam (191). Menurut Tri Handoko Seto, dana punia yang diserahkan ini merupakan bantuan tidak resmi dari Ditjen Bimas Hindu. Dana punia terkumpul dari punia Umat Hindu seluruh Indonesia, yang ide dan kemudian dikoordinir langsung oleh anak-anak muda Ditjen Bimas Hindu. Karena sifatnya yang tidak resmi maka dana punia disalurkan melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga umat diluar struktur Ditjen Bimas Hindu yaitu PHDI Provinsi Sulawesi Barat dan PHDI Provinsi Kalimantan Selatan. 

Kedua PHDI Provinsi ini diharapkan bisa menyalurkan bantuannya tepat sasaran kepada umat yang terdampak bencana dan dapat dipertanggung-jawabkan. Dana punia yang sifatnya tanggap darurat ini jumlahnya masih terbatas, Ditjen Bimas Hindu saat ini tengah melakukan koordinasi sehingga bantuan resmi bisa segera digelontorkan ke daerah terdampak. Kita Direktorat Jenderal Bimas Hindu juga sedang memperbaiki juknis penyaluran bantuan, merevisi anggaran agar kita bisa memberikan bantuan ke daerah-daerah yang terdampak bencana, misalnya melalui Pokjaluh, masing-masing akan kita beri bantuan 200 juta Rupiah harapannya tentu akan digunakan untuk memberikan penyuluhan kepada umat-umat kita yang ada di kedua provinsi itu dan dari Subdirektorat Pemberdayaan Umat kita siapkan bantuan masing-masing 100 juta Rupiah untuk perbaikan tempat ibadah Pura ke Provinsi Sulbar dan Kalsel, ucap Tri Handoko Seto dalam sambutannya.  

Ditjen Bimas Hindu juga mendorong kampus-kampus Hindu yang berada disekitar lokasi bencana untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat serta menyiapkan bantuan sarana dan prasarana untuk pasraman-pasraman. Kita akan menganggarkan juga beberapa bantuan pasraman ke provinsi itu totalnya kira cukup besar sekitar 1 Milyar Rupiah yang akan kita dorong ke dua provinsi itu, nah ini tentu melalui prosedur administrasi, juknisnya kita perbaiki, mudah-mudah segera bisa kita lakukan sambung Tri Handoko Seto. 

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Barat sebagai perwakilan umat Hindu yang terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat merasa terharu dan mengucapkan terima kasih atas dana punia yang disalurkan melalui Ditjen Bimas Hindu dan organisasi-organisasi keagamaan lainnya seperti KMHDI, Puskor, WHDI dan PHDI. Saya selaku Parisadha pak mengucapkan terima kasih atas kerjasama, petunjuk-petunjuk bapak Dirjen yang betul-betul kami dari kemren merasakan bahwa perlunya koordinasi terus terang saja pak, kami dengan pembimas kami sekarang merasa gembira pembimas terus terjun dan menemani pengungsi-pengungsi bermalam disini. Ucap Mangku Wayan Supatra, Ketua PHDI Sulawesi Barat. Setidaknya ada 60 Kepala Keluarga (KK) umat Hindu yang terdampak bencana gempa bumi yang melanda kawasan kabupaten Mamuju dan Majene Provinsi Sulawesi Barat. Umat Hindu yang terdampak bencana saat ini ditampung di dua lokasi pengungsian yakni di Pura Agung Satana Dewata dan di belakang kantor Bupati Mamuju. Sementara untuk bencana banjir, PHDI dan ormas Hindu di Kalimantan Selatan masih terus melakukan pendataan ke pelosok-pelosok daerah.  

Berita Pusat LAINNYA