Sampaikan Dharmawacana, Dirjen Bimas Hindu Ajak Umat Hindu Kaharingan Promosikan Tradisi Persembahyangan Basarah

Palangka Raya - Pengetahuan suci sumber inspirasi harus terus digali dan dilestarikan. Demikian inti yang disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Tri Handoko Seto dalam persembahyangan Basarah umat Hindu Kaharingan Kalimantan Tengah secara virtual pada Kamis malam (99). 

Ia mengungkapkan bahwa Ilmu pengetahuan suci yang terkandung dalam kitab-kitab suci agama Hindu sesungguhnya jika di gali lebih jauh menjadi sumber-sumber inspirasi perkembangan ilmu dan teknologi yang ada saat ini. Sebagai contohnya adalah Kitab Panaturan yang merupakan Kitab Suci Umat Hindu Kaharingan yang dalamnya terdapat pengetahuan tentang penyakit dan cara mengatasinya serta cara mendidik anak. 

Ajaran-ajaran ini tentu semakin sering dibacakan, diajarkan, dibahas disertai kidung-kidung akan semakin memberikan kita semua pemahaman yang semakin baik sehingga kita akan semakin mendapatkan pengetahuan suci yang berujung pada kedamaian hati kita masing-masing kata Tri Handoko Seto di hadapan lebih dari 200 umat Hindu yang hadir secara virtual

Tri Handoko Seto juga mendorong agar dilakukannya promosi tradisi umat Hindu Kaharingan karena menjadi salah satu bagian dari kekayaan nusantara

Ini sekali lagi kekayaan nusantara yang luar biasa yang harus kita lestarikan dan harus terus kita promosikan karena terus terang masih banyak umat-umat kita yang belum memahami kegiatan-kegiatan, upacara-upacara persembahyangan teman-teman di Kaharingan sambungnya

Persembahyangan Basarah diawali dengan Manggaru Sangku Tambak Raja yang merupakan kegiatan pembuka pada sembahyang atau Basarah Agama Hindu Kaharingan. Manggaru Sangku Tambak Raja dipimpin Bayu Trisnawan dari Balai Basarah Palangkaraya dan diikuti oleh peserta secara virtual.

Doa kemudian dilanjutkan dengan melantunkan Kitab Suci Panaturan, Kandayu Manyarah Sangku Tambak Raja, Parawei, Mantang Kayu Erang dan Mambuwur Behas Hambaruan oleh Mantir Basarah Herwandi. 

Menurut Ketua Umum Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan Pusat Palangkaraya, Walter S. Penyang, Persembahyangan Basarah secara virtual ini baru pertama kali dilakukan. Persembahyangan virtual dilakukan untuk mengobati kerinduan umat Hindu Kaharingan. 

Dalam rangka kerinduan dari umat yang ada di Kalimantan Tengah karena memang kemarin menindaklanjuti surat edaran bapak Menteri Agama saya selaku ketua umum sudah mengeluarkan instruksi kepada daerah-daerah untuk tidak melakukan persembahyangan, Basarah dianjurkan hanya dilakukan di rumah sendiri ungkapnya

Selain untuk mengobati kerinduan, Persembahyangan Basarah kali ini juga dilakukan untuk mendoakan saudara-saudara umat Hindu di Kalimantan Tengah yang sedang dilanda bencana banjir. Rencananya persembahyangan Basarah akan rutin dilakukan setiap malam Jumat.

Berita Pusat LAINNYA