Umat Hindu di Gorontalo Antusias Rayakan Hari Suci Saraswati dengan Gelar Persembahyangan Bersama

Dirjen Bimas Hindu rayakan hari suci Saraswati di Gorontalo

Gorontalo - Bertepatan dengan Hari Suci Saraswati, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si berkesempatan melakukan persembahyangan serta simakrama dengan umat Hindu di Pura Girinatha, Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Sabtu malam (20/05/2023). 

Persembahyangan bersama dan simakrama dihadiri oleh Ketua PHDI, WHDI, Peradah dan ratusan umat Hindu dari empat wilayah di sekitar Kota Gorontalo yakni Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo. 

Kesempatan bersimakrama dengan umat Hindu di Provinsi Gorontalo termasuk dengan para mahasiswa asal Provinsi Sulawesi Tengah yang tengah mengenyam studi di Gorontalo dimanfaatkan Dirjen Bimas Hindu untuk menyampaikan program-program Kementerian Agama RI.

Dalam berbagai kesempatan termasuk di Provinsi Gorontalo, Prof. Duija terus mendorong umat Hindu untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu yang paling disorot Prof. Duija adalah indikator moderasi beragama penerimaan terhadap tradisi.

“Tetap semangat bahwa Hindu dimanapun berada tetap lahir dari tanah yang dipijak. Tadi saya sudah liat ternyata tarian itu (tarian khas Gorontalo) adalah bukan tarian Bali tetapi bisa ditarikan oleh umat Hindu” apresiasi Prof. Duija terhadap penampilan mahasiswa Gorontalo. 

Selain itu, Prof Duija juga mengapresiasi banyaknya umat yang hadir untuk merasakan tradisi umat Hindu di Nusantara yakni perayaan Hari Suci Saraswati. Dalam dharmawacana-nya, Prof Duija menekankan pentingnya pemaknaan terhadap Hari Suci Saraswati. Menurutnya perayaan Hari Suci Saraswati adalah penghormatan dan pemuliaan kepada aksara.  

“Kalau di Bali hari ini tidak boleh menulis aksara.  Kenapa? karena aksara itu adalah linggih Sanghyang Aji Saraswati, Berikan Dia tempat sekarang, bersihkan sofanya, supaya Beliau duduknya nyaman Kenapa aksara? karena kita hidup dari dua aksara yaitu dari aksara Ang dan Ah,  Akasa dan pertiwi.  Sebelum ada pertemuan antara akasa dan Pertiwi tidak ada kehidupan di dunia ini. Kenapa kita menghormati aksara karena aksara itu yang menyebabkan kita bisa sekarang jadi seperti kita nikmati kita bisa membaca Kita bisa menulis karena aksara bayangkan kalau tidak ada acara maka kehidupan sejarah manusia tidak akan bisa berkembang kita membaca ilmu pengetahuan dari mana semua dari aksara” Kata Prof. Duija. 

Lebih jauh,  Dirjen Bimas Hindu menyatakan peringatan Hari Suci Saraswati menyadarkan umat Hindu bahwa ilmu pengetahuan sangat penting untuk kehidupan. Bahkan hanya ilmu yang dapat dibawa hingga kehidupan setelah kematian.
“Tidak ada sahabat sejati selain ilmu pengetahuan. Ketika kita menyandang gelar sarjana sampai mati gelar itu tetap melekat pada nama kita, dalam suka dan duka sarjana tetap melekat pada diri kita”. Tegas Prof. Duija. 

Umat Hindu yang ada di Gorontalo ini diharapkan terus meningkatkan Sradha dan Bakti dengan selalu sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Kuasa. Selamat Hari Suci Saraswati.


Berita Pusat LAINNYA