Dirjen Bimas Hindu Mengarahkan Pegawai Dengan BISIKAN MIO

Dirjen Bimas Hindu saat memberikan pengarahan dengan Bisikan MIO

Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu melaksanakan rapat terkait sosialisasi Permenpan-RB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, dan Permenpan-RB No. 7 Tahun 2022 tentang Sistem Kerja pada Instansi Pemerintah untuk Penyederhanaan Birokrasi.

 

Kegiatan yang digagas oleh bagian Organisasi, Kepegawaian Dan Hukum ini bertujuan memberikan pemahaman kepada ASN Ditjen Bimas Hindu terkait pengelolaan kinerja pegawai dan sistem kerja imbas dari penyederhanaan birokrasi dimana sudah tidak berlakunya jabatan koordinator dan sub-koordinator.

 

Perubahan dari struktural ke fungsional harus disertai pola pikir dan cara kerja, tidak ada lagi jabatan fungsional dengan pola kerja struktural. Kultur ini tentu harus diubah, kita bisa bekerja dengan cara berkolaborasi untuk mencapai kredit point, terutama yang jabatan pekerjaannya luas.

 

"Kepada para ASN pada Ditjen Bimas Hindu, kita berkewajiban menjalin komunikasi efektif antara pimpinan dan staf untuk mengetahui apa keinginan masing-masing, mendengarkan masukan/ saran satu sama lain sehingga suasana kerja yang menyenangkan dan menenangkan dalam mencapai tujuan bersama" ujar Duija.

 

Melalui Bincang Asik Pimpinan Sebagai Media Informasi Organisasi (Bisikan Mio) persoalan komunikasi harus lancar dari hulu ke hilir sehingga Bimas Hindu bisa bertransformasi menjadi organisasi yang agile dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Terdapat beberapa Mindset agile squad yang perlu dimiliki oleh ASN saat ini, antara lain:

1. Adaptif;

2. Responsif;

3. Cara kerja dalam unit-unit yang mandiri dan less hierarchical (jangan sampai terjebak dengan sistem hirarki yang sebelumnya, jadi pola kerja bisa lebih singkat);

4. Proses dilakukan untuk menciptakan hasil sesuai tujuan;

5. Share objectives dan kolaborasi lintas fungsi;

6. Kinerja ditentukan dari hasil kerja;

7. Hasil kerja akuntabel (hasil kerja harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik);

8. Changeable (harus dapat mengikuti perubahan yang terjadi).

 

Pria kelahihan Bangli ini juga menyampaikan "Renstra adalah Kitab Suci kita dalam membuat program, jadi tidak ada lagi program yang dibuat atas keinginan, semuanya harus mengacu pada Renstra".

 

Sebagai penutup, Duija mengingatkan tentang pelaksanaan transformasi digital seluruh pelayanan pada Bimas Hindu dan perubahan kebiasaan lama pegawai untuk selalu mengedepankan senyum, salam dan sapa dalam melayani untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia.


Berita Pusat LAINNYA