Sleman – Untuk pertama kalinya sejak diterbitkannya Nota Kesepakatan dan Pedoman Pemanfaatan Candi Prambanan, umat Hindu melaksanakan upacara Hari Suci Galungan di Candi Prambanan.

Acara diselenggarkan oleh Tim Pemanfaatan Candi Prambanan untuk Tempat Ibadah Umat Hindu bekerjasama dengan PHDI Kabupaten Gunungkidul dan didukung oleh Bimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi DI Yogyakarta di halaman Candi Siwa, Komplek Candi Prambanan, Sleman, Rabu (4/1/2023). 

Pembimas Hindu DIY menyampaikan kepada umat Hindu yang hadir di Candi Prambanan supaya bersama-sama kompak dan penuh semangat untuk menjaga dan melestarikan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu. Serta selalu menjaga kebersihan di areal Candi Prambanan hingga selesai melaksanakan kegiatan.

“Saya selaku Pembimas Hindu DIY mengucapkan terima kasih kepada seluruh Umat Hindu yang hadir dalam Pelaksanaan Upacara Hari Suci Galungan yang kita adakan pertama kali di Candi Prambanan ini. Saya berharap agar umat Hindu selalu kompak dan penuh semangat untuk menjaga dan melestarikan Candi Prambanan sebagai tempat Ibadah Umat Hindu. Serta tetap menjaga kebersihan di areal Candi Prambanan hingga upacara selesai dilaksanakan.” ungkapnya.

Dalam Wawancara singkat, Dirjen Bimas Hindu menyampaikan banyak terima kasih kepada para panita Pelaksanaan Upacara Hari Suci Galungan dan umat hindu yang menyempatkan waktunya untuk ikut merayakan Hari Suci Galungan di Candi Prambanan.

“Terima kasih kepada para panitia yang sudah berjuang dalam pelaksanan upacara Hari Suci Galungan yang kita laksanakan pertama kali di Candi Prambanan hingga pelaksanaannya berjalan sukses dan lancar. Saya berharap dengan terselenggaranya Upacara Hari Suci Galungan kali ini umat Hindu kedepannya tetap dapat melaksanakan upacara-upacara lainnya dengan baik seperti sekarang.” ujarnya.

Pelaksanaan Hari Suci Galungan di Candi Prambanan dihadiri oleh Pembimas Hindu Daerah Istimewa Yogyakarta Didik Widya Putra, SE, MM, Ketua Tim Pecanangan Candi KRT Mangku Astono Candra Dana, Ketua PHDI Kab. Gunungkidul Purwanto, M.Pd.H. dan diikuti kurang lebih 200 umat Hindu yang berasal dari Kab. Gunungkidul.