Terkesan dengan budaya Hindu Kaharingan, Dirjen Bimas Hindu dorong promosi melalui festival keagamaan bertaraf Nasional

Layaknya Utsawa Dharmagita dan Festival Seni Sakral, Dirjen Bimas Hindu dorong Festival Tandak Intan Kaharingan menjadi bertaraf Nasional. Hal tersebut disampaikan mas Seto saat memberikan sambutan dalam upacara pembukaan Festival Tandak Intan Kaharingan ke-X Jumat siang (1911).

Menurut Mas Seto, Festival Tandak Intan menjadi penting dan mendapatkan momentumnya karena menjadi salah satu bagian dari tujuh agenda pembangunan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024 yaitu Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. Dalam salah satu agenda tersebut, terdapat lingkungan strategis serta arah kebijakan dan strategi yang salah satunya adalah penyelarasan relasi agama dan budaya. Festifal Tandak Intan diharapkan mampu mendukung program pemerintah untuk menyelaraskan relasi agama dan budaya. 

Bimas Hindu akan terus memperkuat Program-program relasi budaya dan agama dengan mendorong dilakukan dan dikembangkannya kekuatan budaya di seluruh nusantara.  Hal ini diharapkan selaras dengan program-program penguatan keumatan agama Hindu yang dianut bersama. 

Saya sungguh berharap agar Hindu Kaharingan lebih sering tampil ditingkat nasional untuk mengkampanyekan kekayaan budaya adiluhung nusantara. Kedepan saya mengusahakan agar seluruh budaya nusantara termasuk juga kidung-kidung, tembang-tembangnya, iramanya dan sebagainya bisa kita lebur dalam sebuah festival bertingkat nasional seperti festival seni sakral, utsawa dharmagita yang harapannya umat Hindu diseluruh nusantara akan semakin berani mengkampanyekan kekayaan budaya yang adiluhung Kata Mas Seto.

Festival Tandak Intan Kaharingan Tingkat Pusat ke-X Tahun 2021 dibuka secara resmi oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Andy Arsyad.  Festival Tandak Intan Kaharingan ke-X akan berlangsung mulai tanggal 19 hingga 21 November 2021 secara luring dan daring dengan  tema Kita tingkatkan sradha dan bhakti, iman dan takwa sebagai landasan terbentuknya akhlak mulia menuju masyarakat Kalimantan Tengah yang bermartabat elok religius kuat amanah dan harmonis. 

Festival ini diikuti oleh 500 Peserta yang  berasal dari 11 Kabupaten dan 1 Kota di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Festival ini diharapkan melahirkan kader-kader dalam membaca kitab suci Panaturan, melantukan kidung kandayu dan mendharmawacanakan nilai-nilai dalam kitab Suci Panaturan. 


Berita Pusat LAINNYA