Jaga dan Pererat Tali Persaudaraan: Orientasi Kerukunan Intern Umat Hindu

FOTO BERITA ORIENTASI KERUKUNAN INTERN UMAT HINDU
(Ura Hindu) Denpasar, 30 Mei 2017 - Bidang Urusan Agama Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali melaksanakan Orientasi Kerukunan Intern Umat Hindu pada hari Kamis, 25 Mei 2017 sampai dengan hari Minggu, 28 Mei 2017 bertempat di Aula Hotel Puri Nusa Indah yang beralamat di Jalan Waribang Nomor 99, Kota Denpasar. Peserta yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini berjumlah 93 orang yang merupakan perwakilan dari PHDI, MMDP, Tokoh/Penglingsir Puri, Bendesa Adat, Ketua Forum Pecalang, Ketua Peradah, dan Ketua WHDI dari kabupaten/kota se-Bali serta Kepala Seksi Urusan Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Se-Bali. Sesuai dengan tema yang diusung, yaitu Melalui Orientasi Kerukunan Intern Umat Hindu Kita Jaga dan Pererat Tali Persaudaraan Sesama Umat Hindu Guna Mewujudkan Kehidupan yang Harmonis dan Santhi Jagaditha, kegiatan ini jelas bertujuan untuk menjaga dan mempererat tali persaudaraan sesama Umat Hindu yang tujuan akhirnya adalah untuk mendukung, memantapkan dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

Orientasi Kerukunan Intern Umat Hindu dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI (Prof. DR. I Ketut Widnya, M.Phil.H, P.Hd). Dalam sambutannya Beliau menyatakan bahwa Beliau sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat mempererat tali persaudaraan sesama Umat Hindu. Mewakili Pemerintah khususnya Kementerian Agama, Beliau mengucapkan rasa terima kasih karena berkat andil seluruh peserta kegiatan orientasi ini dan tokoh Umat Hindu lainnya, kerukunan umat beragama di Propinsi Bali dapat tetap terjaga dengan baik. Sekarang dan selanjutnya tinggal bagaimana memperkuat rasa nasionalisme dan ke-Indonesia-an kita.

Secara umum Beliau juga memberi penjelasan mengenai apa yang sedang terjadi di Indonesia untuk sementara ini. Beliau hanya mengingatkan kita untuk tetap peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal kita. Mari bersatu dan tetap saling mendukung. Kita semua bersaudara bukan atas nama agama, akan tetapi sebagai manusia. Beliau berharap kedepannya banyak dilaksanakan aksi sosial atau aksi kemanusiaan yang dapat menyatukan masyarakat seperti misalnya membersihkan tempat suci secara bersama-sama.

Narasumber lain yang diundang untuk memberikan materi yaitu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali (I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag); Ida Penglingsir Agung Putra Sukehet; Prof. DR. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si; DR. I Gusti Made Ngurah, M.Si; Drs. Anak Agung Gede Geria, M.H; Prof. DR. Ida Bagus Gde Yudha Triguna, M.S; dan Prof. DR. I Wayan P. Windia. Narasumber yang telah diundang menyatakan memang benar bahwa agama merupakan sesuatu hal yang sifatnya sangat sensitif yang kemudian diikuti oleh masalah suku bangsa. Pelecehan terhadap suatu agama dapat melukai hati umat yang memeluk agama tersebut bahkan hingga berbekas. Untuk itu narasumber mengajak seluruh peserta untuk turut serta menjaga kerukunan yang telah terjalin selama ini dimulai dari di intern Umat Hindu. Kita diharapkan untuk sadar akan pentingnya kerukunan bagi kedamaian umat dan masyarakat. Pegang teguh empat pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali (I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag) tampil sebagai narasumber terakhir dalam kegiatan ini. Dalam paparannya, Beliau menjelaskan bahwa belakangan telah terjadi beberapa kasus intoleransi yang harus mendapat perhatian khusus dari seluruh unsur masyarakat dan tentu saja pemerintah. Ini penting untuk keutuhan NKRI. Beliau mengajak seluruh peserta untuk turut serta menangkal radikalisme. Beliau juga menyampaikan beberapa isu aktual yang telah dibahas di Kementerian Agama Republik Indonesia. Untuk itu Beliau menjadikan kegiatan orientasi ini sebagai forum untuk berdiskusi bersama seluruh peserta yang hadir sehingga seluruh peserta dapat mengetahui dan sadar akan isu-isu aktual yang saat ini sedang terjadi di Indonesia.

Peserta Orientasi Kerukunan Intern Umat Hindu berharap agar kegiatan semacam ini tetap dilaksanakan setiap tahunnya sehingga mereka dapat mengetahui perkembangan dan informasi-informasi baru yang ada di pemerintahan dan masyarakat utamanya umat beragama. Kegiatan ini juga sangat berguna sebagai media komunikasi antar tokoh Umat Hindu untuk selanjutnya dapat saling berkoordinasi secara intens. (ts)

Berita Daerah LAINNYA