Ditjen Bimas Hindu Matangkan Persiapan Beasiswa MOSMA, Harapkan 2024 Ada Mahasiswa Hindu Lolos

Audiensi Ditjen Bimas Hindu dengan Tim MOSMA, Jumat (26/1/2024)

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama terus mengupayakan peningkatan mutu bidang pendidikan. Salah satunya adalah melalui keikutsertaan mahasiswa Hindu dalam beasiswa MOSMA atau MORA Overseas Student Mobility Award.

Untuk diketahui, Program beasiswa MOSMA ini merupakan salah satu program implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri.

Program ini berlangsung selama 1 semester dengan durasi maksimal 6 bulan, melalui program ini mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal.

Saat ini, Kementerian Agama (Kemenag) telah bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menyediakan beasiswa MOSMA yang diperuntukan bagi mahasiswa PTK dan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama.

Bentuk program MOSMA yang diberikan oleh Kementerian Agama berupa mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Prof. I Nengah Duija berharap, ada mahasiswa Hindu yang lolos dalam selaksi beasiswa MOSMA ini.

“Kami berharap di tahun 2024 ini pelaksanaan MOSMA 2024 ada mahasiswa-mahasiswa Hindu yang lolos dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di kampus Hindu,” tutur Prof. Duija.

Selain itu, Prof. Duija berharap bahwa, melalui program ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengalaman kuliah di perguruan tinggi luar negeri. Sehingga, dapat meningkatkan wawasan berpikir keilmuan, bersikap terbuka, beradaptasi dengan kultur perkuliahan maupun kehidupan kampus berskala internasional.

“Tentu, mahasiswa juga bisa merasakan besarnya potensi Indonesia di kancah internasional, sehingga memotivasi diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik melalui beasiswa maupun mandiri, dengan kebangaan diri sebagai bangsa Indonesia,” kata Prof. Duija.

Oleh karena itu, lanjut Prof. Duija, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu terkait teknis-teknis persiapan. Di antaranya, pelaksanaan MOU dan sosialisasi, negosiasi, seleksi mahasiswa, mengirimkan List Mahasiswa, dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh Tim MOSMA

“Selain itu harus disesuaikan pula terkait mata kuliah yang linier atau non-linier yang mempengaruhi SKS conversion (20 SKS), untuk mencegah tidak kehilangan SKS studi yang sedang ditempuh,” pungkasnya.


Berita Pusat LAINNYA